Tentara Suriah kembali mendapatkan senjata dan amunisi yang sangat besar, termasuk sistem rudal anti-tank TOW buatan Amerika, peperangan kimia, ranjau dan peralatan komunikasi dan bahkan kendaraan lapis baja yang didapat dari pemberontak.
Beberapa pasokan tampaknya baru, hingga sepertinya militan tidak mendapatkan kesempatan untuk menggunakannya melawan pasukan pemerintah.
Senjata dan peralatan diserahkan kepada pasukan Suriah oleh militan di Daraa, Suriah barat daya, yang menyerahkan pengangkutan sesuai dengan perjanjian rekonsiliasi yang baru ditandatangani.
Kantor Berita Suriah, SANA, memposting laporan video temuan itu, dengan rekaman yang menunjukkan dari tank dan kendaraan pengangkut personel lapis baja hingga peluncur RPG, amunisi, gasmask, kapal penyapu ranjau, mortir, empineral berat dan peluncur TOW, serta kotak-kotak yang tampaknya menjadi persediaan untuk pasukan pembebasan Suriah atau Free Syrian Army (FSA).
Lebih dari dua lusin kota dan desa di barat daya Suriah menerima kesepakatan menyerah dengan Damaskus setelah perundingan ditengahi oleh militer Rusia.
Kesepakatan itu melihat gerilyawan dari Tentara Pembebasan Suriah menyerah melawan pemerintah dan berpihak pada tentara dalam operasi mereka untuk membersihkan sisa-sisa pasukan Nusra Front dan ISIS di wilayah tersebut.
Militer Suriah melancarkan serangan ke Suriah selatan dalam beberapa pekan terakhir di tengah serangan militan konstan kota-kota Daraa dan As-Suwayda.
Militer Israel dilaporkan menarik “garis merah” pada hari Minggu di tengah pertempuran, menuntut Damaskus tetap pada perjanjian pelepasan tahun 1974 yang menyediakan zona penyangga antara kedua negara.
Israel telah meningkatkan kehadirannya di dekat Dataran Tinggi Golan dengan tank dan artileri, tetapi berjanji untuk tetap pada kebijakan non-intervensi dalam konflik Suriah.
https://www.youtube.com/watch?v=mw8mHWu1n3s