Turki dapat menemukan dirinya dalam bahaya jika negara tersebut memperdalam keterlibatannya dalam perang sipil Suriah. Demikian dikatakan seorang senator Amerika setelah bertemu Presiden Tayyip Erdogan pekan ini.
Lindsey Graham, anggota Republik dari Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan kepada Reuters Rabu 4 Juli 2018 pada kunjungan ke Baghdad bahwa Turki harus mendukung kehadiran Amerika yang berkelanjutan di Suriah.
Turki telah meluncurkan dua serangan militer ke Suriah utara dalam dua tahun terakhir untuk memukul mundur YPG Kurdi dan pejuang ISIS.
Ankara marah dengan dukungan Amerika pada YPG, mengingat milisi tersebut dianggap sebagai organisasi teroris. Turki juga telah mengancam operasi lebih lanjut terhadap milisi di seluruh Suriah utara, termasuk di kota Manbij di mana pasukan Amerika ditempatkan bersama pejuang YPG.
“Anda tidak ingin ada serangan lebih lanjut di Suriah oleh militer Turki, Anda akan mendapatkan dirimu dalam rawa,” kata Graham setelah bertemu Erdogan di Turki dalam sebuah tur regional termasuk ke Suriah utara dan Irak.
Bulan lalu Washington dan Ankara mengesahkan kesepakatan sementara di mana YPG akan mundur dari Manbij sementara pasukan Turki dan Amerika akan bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas. Turki mengatakan pasukannya dan militer Amerika sekarang melakukan patroli terkoordinasi tetapi terpisah di sana.
“Menjaga para pejuang YPG di sebelah timur sungai Eufrat, sekitar 20 km dari Manbij seharusnya cukup”, kata Graham.