Hampir tidak ada yang tahu Kapten Kesebelasan Nigeria John Obi Mikel berada dalam situasi yang sangat sulit saat menghadapi laga hidup mati melawan Argentina di laga terakhir Grup D Piala dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Rabu 27 Juni 2018 lalu. Saat bermain ayah Obi Mikel sedang diculik kelompok penjahat di negaranya.
Eks pemain Chelsea itu terganggu karena ia mendapati kabar ayahnya Pa Michael Obi diculik kelompok penjahat di Nigeria.
Ayah Obi diculik di jalan raya Makurdi-Enugu sehari sebelum laga Nigeria melawan Argentina untuk menjaga peluang lolos ke 16 besar, saat ia hendak berjalan menuju pemakaman di negara bagian selatan timur Nigeria. Penjahat itu memberi tahu Mikel untuk segera menyiapkan uang tebusan senilai 10 N atau sekitar Rp 400 juta.
Obi Mikel dan keluarga diancam agar tidak melaporkan penculikan itu ke polisi. Bila penjahat itu tahu mereka lapor pihak keamanan, Michael Obi akan dibunuh seketika.
“Saya bingung [saat main lawan Argentina], saya tak tahu harus berbuat apa saat itu. Hanya memilih merahasiakan ini kepada semuanya,” kata Obi Mikel dikutip dari ESPN, Selasa 3 Juli 2018.
Obi baru membuka kisah ini setelah ayahnya berhasil diselamatkan oleh polisi Nigeria Senin 2 Juli 2018. Penyelamatan ayah pemain Tianjin Teda itu harus lewat baku tembak. Untungnya Michael Obi berhasil diselamatkan tanpa luka.
Namun Michael Obi kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemulihan kondisi. Kabarnya, Obi Mikel akan membawa ayahnya untuk pengobatan ke luar negeri.
Obi Mikel baru buka suara ketika sudah memastikan ayahnya berhasil diamankan oleh polisi. Ia mengungkapkan, sengaja mendiamkan kasus ini selain untuk keamanan ayahnya dari ancaman pembunuhan, juga untuk antisipasi kegaduhan di tengah masyarakat.
Obi Mikel tahu jutaan pendukung Nigeria akan turun mengamankan ayahnya bila kabar penculikan Michael Obi tersiar ke publik. “Saya tak bisa membiarkan jutaan orang Nigeria turun,” jelas dia.
Di Saint Petersburg, Obi Mikel menyelesaikan laga melawan Argentina seakan semuanya baik-baik saja. Ia menjadi kapten Nigeria selama 90 menit penuh melawan La Albiceleste. Bahkan ia dengan kepala dingin menanggapi keputusan wasit yang tidak memberi penalti ketika bek Argentina Marcos Rojo menyentuh bola di kotak penalti.