Soal Iran, Turki Kembali Menentang Amerika

Soal Iran, Turki Kembali Menentang Amerika

Turki kembali mengambil posisi head to head dengan Amerika dengan mengatakan akan tetap menjalin perdagangan Iran. Sikap ini secara tegas menentang sanksi yang diberlakukan kembali oleh Washington kepada Teheran.

Amerika telah mendesak semua negara untuk menghentikan mengimpor minyak Iran mulai November mendatang.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dikutip oleh media lokal mengatakan bahwa Ankara tidak akan memutus hubungan perdagangan dengan Iran “karena perintah negara lain” dalam referensi yang jelas ke Amerika.

“Jika keputusan Amerika Serikat ditujukan untuk perdamaian dan stabilitas, maka kami akan mendukung mereka, tetapi kami tidak harus mengikuti setiap keputusan. Menjadi sekutu tidak berarti mengikuti setiap keputusan kata demi kata,”  kata Cavusoglu kepada penyiar NTV Turki dalam sebuah wawancara Sabtu 30 Juni 2018.

“Iran adalah tetangga yang baik dan kami memiliki hubungan ekonomi. Kami tidak akan memutus hubungan perdagangan kami dengan Iran karena negara-negara lain memberi tahu kami.”

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Turki, Nihat Zeybekci, telah menekankan bahwa permintaan Washington untuk menghentikan pembelian minyak dari Iran tidak akan mengikat bagi Ankara.

Nihat Zeybekci mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa Turki hanya akan menghormati langkah-langkah yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait tetangga sisi timurnya tersebut.

“Keputusan yang diambil oleh Amerika Serikat tentang masalah ini tidak mengikat bagi kami. Tentu saja, kami akan mengikuti keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain ini, kami hanya akan mengikuti kepentingan nasional kami sendiri. Selain itu, kami akan memperhatikan agar teman kami Iran tidak akan menghadapi tindakan tidak adil, ” kata Zeybekci.

Iran telah menjadi pemasok minyak mentah terkemuka Turki selama dua dekade terakhir dan hanya mengalihkan ke Irak selama tiga tahun selama periode terakhir sanksi Amerika.

Ini bukan pertama kali Turki bersikap menentang sekutunya tersebut. Turki dan Amerika telah berulangkali terjebak dalam pertentangan terkait berbagai hal. Terakhir Amerika mengancam akan menghentikan pengiriman jet tempur F-35 ke Turki jika tetap membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.