Angkatan Udara Amerika Serikat sepertinya benar-benar khawatir dan kesulitan untuk menghadapi S-400. Mereka harus minta bantuan Angkatan Darat untuk mengakali sistem pertahanan anti-udara buatan Rusia tersebut.
“Bagian dari penekanan dengan operasi multi-domain yang kami lakukan dengan Angkatan Darat sedang mencoba menemukan cara agar kami dapat mengalahkan sistem ini bersama-sama, sehingga kami bisa masuk ke sana lebih cepat dan menjadi lebih efektif lebih cepat,” kata Jenderal Mike “Mobile” Holmes, komandan Air Combat Command, mengatakan kepada wartawan saat di Washington, DC Kamis 28 Juni 2018.
Holmes mengatakan kemampuan S-400 jauh di atas S-300. Tetapi hal yang paling mengkhawatirkan adalah kisaran upgrade S-400 yang jauh lebih baik hingga bisa mengancam jet tempur mereka.
“Sistem pertahanan yang terus berevolusi, sistem pertahanan yang terus berkembang, hal-hal besar yang kami lihat adalah peningkatan jangkauan dan peningkatan sensitivitas sensor yang dikerahkan dengan pertahanan permukaan ke udara yang terus berkembang,” kata Holmes sebagaimana dilaporkan Military.com.
“Bagian dari masalah utama di sini adalah semakin banyaknya sistem baru yang dikerahkan, sehingga membatasi jangkauan, terutama pesawat lama [generasi keempat] Anda, seberapa dekat mereka bisa mencapai target sampai Anda bisa melawan ini, “tambahnya.
Keterbatasan juga berarti bahwa jika pesawat terbang jauh, mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk beroperasi dengan dukungan dari tangki pengisian bahan bakar, dan dengan demikian tidak akan dapat beroperasi lama yang dapat menghambat operasi.
“Kami terus bekerja untuk menggunakan semua alat kami guna memastikan bahwa kami memiliki cara untuk melawan mereka, dan kami melakukannya, tetapi itu membutuhkan banyak alat untuk beroperasi dengan cara yang terintegrasi untuk melakukannya, “kata Holmes.
Sistem canggih, yang dikenal sebagai “Triumf,” telah dikirim di Suriah dan dapat membawa beberapa rudal jarak pendek hingga jarak sangat jauh dengan berbagai sistem sensor. Menurut Congressional Research Service sistem ini memiliki jangkauan 400 kilometer dan efektif terhadap pesawat siluman, rudal balistik dan rudal jelajah.
Ketika ditanya apakah Angkatan Udara akan memanfaatkan rudal Long Range Precision Fires (LRPF) milik Angkatan Darat, Holmes enggan untuk mengatakan. Tetpai dia mengatakan bagaimana untuk mengalahkan S-400 merupakan upaya bersama.
“Kami memiliki kemampuan yang akan kami satukan dalam [intelijen, pengawasan dan pengintaian] dan mampu mengendalikan berbagai hal, dan berbagai tembakan jarak jauh yang kami bawa untuk bertarung,” katanya.
Komentar Holmes datang ketika anggota parlemen Amerika mencoba untuk memblokir penjualan F-35 Joint Strike Fighter ke Turki yang salah satunya karena Ankar membeli S-400 dari Rusia.