Angkatan Laut Rusia akhirnya sistem rudal D-30 termasuk rudal balistik antar-benua R-30 Bulava. Hal ini dilakukan setelah 14 tahun pengembangan rudal yang diluncurkan dari kapal selam tersebut.
“Program verifikasi, yang ditetapkan oleh departemen militer, telah sepenuhnya berhasil dicapai, keandalan Bulava telah terbukti, yang menghilangkan semua rintangan untuk rudal yang akan digunakan. Keputusan yang terkait telah dibuat, dokumen yang diperlukan telah ditandatangani, ” tulis TASS mengutip sumber di kompleks industri militer Rusia Jumat 29 Juni 2018.
R-30 Bulava yang dibawa kapal selam dan oleh NATO diberi kode SS-NX-30 adalah balistik antarbenua Rusia yang menjadi bagian dari sistem peluncuran D-30. Rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak ganda dan memiliki jangkauan sekitar 9.500 kilometer.
Bulava memiliki panduan Astro-inertial dengan pembaruan sistem navigasi satelit GLONASS Rusia. Bulava memiliki CEP 350 m dan dirancang untuk mengatasi pertahanan udara. Untuk peran ini, ia membawa serangkaian umpan. Selain itu, RV mampu melakukan manuver dan penargetan kembali dalam penerbangan, untuk mengatasi manuver pertahanan udara yang tidak bersahabat.
TASS juga mencatat bahwa sejak 2005, sekitar 30 uji peluncuran rudal R-30 dilakukan dan sekitar sepertiga dari mereka disertai berbagai masalah teknis. Peluncuran terakhir terjadi pada 22 Mei 2018, ketika kapal selam K-535 Yuri Dolgoruky melakukan peluncuran salvo yang sukses dari empat rudal balistik antar benua Bulava (SS-NX-32) (ICBM) dari Laut Putih.
