Pemimpin Angkatan Udara Jerman mengakui kekuatan mereka berada dalam kesulitan dan sangat membutuhkan dana untuk memodernisasi persenjataan dan sistemnya.
“Luftwaffe berada pada titik terendah,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Jerman Letnan Jenderal Ingo Gerhartz kepada 200 eksekutif industri, perwira militer dan anggota parlemen di sebuah acara di Berlin pada Rabu 27 Juni 2018.
Gerhartz mengatakan penilaiannya mengikuti kunjungan ke berbagai lokasi angkatan udara dan diskusi dengan pasukan mengungkapkan defisit serius dalam kesiapan pesawat dan peralatan lainnya.
“Pesawat digrounded karena kurangnya suku cadang, atau mereka bahkan tidak ada di situs karena mereka sedang dimatikan untuk pemeliharaan oleh industri,” katanya.
Dia mengatakan, pemeriksaan 400 jam jet tempur Eurofighter sekarang membutuhkan total 14 bulan, dua kali lebih lama dari yang direncanakan, dan ini tidak dapat diterima.
Komentarnya mengikuti laporan terbaru oleh kementerian pertahanan dan ombudsman militer parlemen Jerman yang mengungkapkan kesenjangan signifikan dalam peralatan militer dan personel.
Sebuah laporan kementerian Februari menunjukkan hanya 39 dari 128 jet Eurofighter yang tersedia untuk pelatihan dan penggunaan tempur tahun lalu. Sementara hanya 26 dari 93 jet tempur Tornado yang siap beroperasi.
Kanselir Angela Merkel dan Partai Sosial Sosial tengah-kiri (SPD) sedang menyelesaikan rencana anggaran untuk 2019. Tetapo Menteri Keuangan Olaf Scholz, dari SPD, menolak langkah untuk mempercepat peningkatan belanja militer.
Merkel bulan ini memperkirakan kenaikan yang stabil dalam belanja militer Jerman di tahun-tahun mendatang, sejalan dengan janji Berlin untuk memenuhi target NATO bergerak menuju pengeluaran 2% dari output ekonomi pada tahun 2024, tetapi dia tidak memberikan rincian.
Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen telah menekan untuk peningkatan belanja setelah rencana jangka panjang Scholz sebelumnya menyerukan pengeluaran militer turun lebih rendah setelah mencapai 1,3% dari output ekonomi pada 2019, naik dari 1,2% sekarang.
Von der Leyen telah berjanji bahwa pembelanjaan militer Jerman akan mencapai 1,5% dari produk domestik bruto pada 2025.
Gerhartz sebagaimana dilaporkan Reuters mendesak anggota parlemen di acara hari Rabu untuk mendukung rencana pengeluaran yang lebih berkelanjutan yang akan memungkinkan angkatan udara untuk membangun kembali peralatannya dan meningkatkan perencanaan untuk senjata baru dan upgrade sistem yang ada.