More

    Apa Layak Eurofighter Typhoon Jadi Jet Tempur Nuklir?

    on

    |

    views

    and

    comments

    Jerman telah secara resmi meminta Amerika Serikat untuk mengeksplorasi sertifikasi pesawat Eurofighter Typhoon mereka agar bisa membawa senjata nuklir taktis. Langkah itu mungkin menandakan bahwa Berlin tidak ingin membeli F-35 Joint Strike Fighter.

    Di bawah pengaturan pembagian nuklir NATO, Amerika Serikat menempatkan senjata nuklir taktis di berbagai negara di Eropa. Jika terjadi konflik, Washington akan melepaskan senjata-senjata ini (bom gravitasi B61) ke negara-negara tuan rumah, yang akan mengirim mereka dengan menggunakan pesawat nuklir mereka sendiri.

    Angkatan Udara Jerman, Luftwaffe, adalah salah satu negara NATO yang menjadi tuan rumah bagi senjata nuklir taktis Amerika dan dilengkapi dengan sistem pengiriman. Secara khusus, Luftwaffe telah menunjuk jet tempur Tornado sebagai pesawat dengan tugas ini.

    Meskipun Berlin saat ini memiliki sekitar 85 Tornado, pesawat ini telh cepat menua dan dijadwalkan akan pensiun pada 2025.

    Jerman diketahui mempertimbangkan empat pesawat berbeda untuk menggantikan Tornado yakni F-35, F-15 Eagle,  F / A-18E / F Super Hornet, dan Eurofighter yang ditingkatkan.  Hampir bisa dipastikan Amerika Serikat akan mendorong Jerman untuk memilih F-35A sebagai pesawat dengan kemampuan nuklir, meskipun Washington tidak secara resmi mengambil posisi ini.

    Selain fakta bahwa ini adalah pesawat Amerika, Amerika Serikat dan mitra Eropa lainnya telah memutuskan untuk menjadikan F-35A sebagai pesawat tempur berkemampuan ganda (serangan konvensional dan nuklir) berikutnya.

    Jadi F-35 sudah disertifikasi untuk kemampuan nuklir. Pada saat yang sama, F-15 dan F / A-18 juga merupakan pesawat Amerika dan keduanya telah disertifikasi untuk membawa B61. Yang membedakan F-35 adalah bahwa ini adalah jet tempur generasi kelima dengan kemampuan siluman.

    Pada 20 Juni 2018,  Reuters melaporkan bahwa Jerman mendorong Amerika Serikat untuk mempertimbangkan mensertifikasi Eurofighter sebagai pesawat peran ganda ini. “Kementerian pertahanan Jerman mengirim surat ke Departemen Pertahanan Amerika pada bulan April menanyakan apakah sertifikasi jet Eropa itu mungkin, berapa biayanya, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan,” lapor Reuters, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini.

    Pejabat Angkatan Udara dan Pentagon disebut telah bekerja untuk menanggapi permintaan Jerman tersebut.

    Pengaturan waktu merupakan hal penting di sini. Airbus, yang membangun Eurofighter Typhoon bersama dengan BAE Systems Inggris dan Leonardo Italia, mengklaim pesawat itu dapat disertifikasi pada 2025 ketika Tornado ditetapkan untuk pensiun.

    Namun sumber militer Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Amerika telah memperkirakan sertifikasi bisa memakan waktu antara tujuh hingga sepuluh tahun karena Washington pertama harus menyatakan F-35.

    Meskipun Eurofighters hampir pasti dapat dimodifikasi untuk membawa B61, pertanyaan terbesar adalah apakah jet tempur ini akan dapat bertahan hidup pada misi nuklir semisal ke Rusia mengingat kemampuan pertahanan udara yang terus berkembang di Moskow.

    Eurofighter sering digambarkan sebagai jet tempur generasi 4,5, yang berarti tidak memiliki kemampuan siluman. Boeing, yang membuat F-15 dan F / A-18, serta konsorsium Eurofighter, berpendapat bahwa jet generasi keempat mereka akan tetap mampu bekerja selama mereka menggunakan kemampuan jamming.

    Tetapi sejumlah pihak lain memiliki keraguan. Gary J. Schmitt dari American Enterprise Institute telah menulis bahwa dengan memilih Eurofighters “Anda meminta pilot Luftwaffe untuk membawa pisau, meskipun pisau yang sangat mampu, untuk baku tembak.”

    Demikian pula, Daniel Gouré, mantan pejabat Pentagon yang sekarang wakil presiden senior di Institut Lexington, berpendapat: “Kemampuan Typhoon, seperti semua jet tem pur generasi keempat, untuk menembus pertahanan udara terpadu Rusia sudah dipertanyakan. Karena misi deterrent nuklir harus dapat dipercaya dari permulaan perang, sebelum pertahanan udara Rusia ditarik, penggunaan pesawat generasi keempat dalam peran ini semakin tidak stabil. ”

    Angkatan Udara Jerman sendiri diketahui sangat mendukung pembelian F-35. Letnan Jenderal Karl Muellner, mantan kepala staf Luftwaffe, berulang kali membuat pernyataan bahwa angkatannya perlu menggantikan Tornado dengan F-35 karena adanya perubahan sifat peperangan.”Ini berarti harus menjadi jet generasi kelima untuk memenuhi spektrum penuh kebutuhan kita.”

    Muellner berulang kali menekankan secara terbuka bahwa pihaknya menginginkan F-35. “Luftwaffe menganggap kemampuan F-35 sebagai patokan untuk proses pemilihan pengganti Tornado, dan saya pikir saya telah menyatakan diri saya cukup jelas mengenai apa yang menjadi favorit angkatan udara,” katanya kepada wartawan tahun lalu.

    Pendapat ini bertentangan dengan Menteri Pertahanan, yang dikenal untuk mendukung Eurofighter. Tetapi Muellner menolak untuk berhenti berbicara tentang F-35 hingga awal tahun ini dia dipecat karena sikapnya tersebut.

    Tentu saja, Jerman tidak dapat memecat Amerika Serikat jika menolak untuk mensertifikasi Eurofighter atau memperlambat proses. Namun Berlin dapat memutuskan untuk tidak menyediakan pesawat berkemampuan ganda untuk membawa senjata nuklir taktis Amerika. Hal ini juga akan menjadi kekhawatiran Angkatan Udara Amerika.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this