Militer Israel menuduh warga Palestina menggunakan balon peledak yang dibuat menggunakan kondom.
Para demonstran Palestina di Jalur Gaza memanfaatkan angin yang datang dari Mediterania untuk menciptakan keuntungan taktis, ketika angin membawa balon udara ke arah timur menuju wilayah Israel. Setidaknya satu perangkat tersebut telah berhasil dilucuti oleh Israel di wilayah Shaar Hanegev di Israel selatan, lapor Times of Israel.
Pasukan Pertahanan Israel, mengatakan bahwa “bom seks” ini menimbulkan ancaman serius bagi penduduk. Mereka harus menggunakan drone untuk menembak wilayah di mana benda-benda terbang ini sedang dipersiapkan.
Sebelum menggunakan kondom, warga palestina menggunakan layang-layang yang membawa semacam Molotov. Menembak mereka di dekat permukiman sangat berbahaya karena justru bisa membuat kebakaran.
“Layang-layang dan balon eksplosif bukan mainan anak-anak. Mereka adalah senjata mematikan yang dimaksudkan untuk membunuh anak-anak kita. Kita harus berhenti menembak di dekat sasaran dan bergerak untuk menembak langsung ke arahnya,” kata Naftali Bennett, Menteri Pendidikan Israel di Pertemuan fraksi mingguan Bayit Yehudi Knesset sebagaimana dilaporkan Times of Israel.
“Sebuah balon adalah hal yang tidak salah dan baik, tetapi jika digunakan untuk melawannya menjadi target militer yang sah,” kata Avichai Mandelblit, Jaksa Agung Israel. Banyak dari mereka yang meluncurkan kondom eksplosif, balon dan api adalah anak-anak.
Burning condoms. We wish we were joking. pic.twitter.com/AhQ0O2BSgY
— Israel Defense Forces (@IDF) June 21, 2018
Militer Israel tidak memiliki cara yang efektif untuk menghilangkannya balon peledak ini. Ketika drone dan solusi teknologi tinggi lainnya gagal menghentikan serangan ini, Israel kemudian mengalihkan perhatiannya ke Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza.
Times of Israel melaporkan , setelah pesawat Israel menyerang posisi militer di Gaza, Hamas membalas dengan meluncurkan sekitar 45 roket dan tembakan mortir yang ditembak di wilayah Israel pada Rabu.