Pimpinan tertinggi Pemimpin Iran untuk urusan internasional, Ali Akbar Velayati, menuduh bahwa Amerika sebenarnya yang menciptakan organisasi teroris ISIS dan al-Nusra.
Velayati juga mengecam Washington karena menduduki wilayah Suriah di sebelah timur Sungai Eufrat. Dia juga berjanji Amerika akan terseret dalam konflik panjang yang berakhir mengerikan seperti Perang Vietnam.
“Mereka harus tahu bahwa Suriah dan Eufrat Timur akan menjadi Vietnam lain untuk Amerika,” tambahnya Jumat 22 Juni 2018.
Amerika saat ini melakukan operasi di Suriah untuk memburu sisa-sisa ISIS meskipun Presiden AS Trump mengumumkan awal tahun ini akan melakukan penarikan pasukan dan “membiarkan orang lain mengurus” Suriah.
Koalisi pimpinan Amerika beroperasi di tanah Suriah meskipun tidak diundang oleh pemerintah Suriah dan tidak memiliki mandat PBB.
Serangan udara koalisi tidak meninggalkan penduduk sipil tanpa cedera. Setidaknya 8 warga sipil tewas dalam insiden terbaru, yang terjadi pada 2 Juni, ketika mereka mengebom desa Dib-Haddadj di sebelah tenggara dari provinsi Hasakah.
Menurut data yang dirilis koalisi sendiri, sekitar 892 warga sipil tewas selama operasi anti-ISIS yang dimulai pada tahun 2014.
Namun, kelompok pemantau independen menyebut angka yang jauh lebih tinggi. LSM Airwars yang berbasis di Inggris menyebut korban sipil hingga 9.444 orang.
Para pejabat koalisi mengklaim bahwa penyelidikan atas insiden yang melibatkan kematian warga sipil menyimpulkan bahwa mereka telah melalukan upaya maksimal untuk menghindari jatuhnya korban.
