Site icon

Arab Saudi akan Ubah Qatar Jadi Sebuah Pulau

Doha Ibukota Qatar

Arab Saudi bergerak maju dengan rencana untuk menggali sebuah kanal di sepanjang 61 kilometer perbatasannya dengan Qatar. Hal ini akan mengubah negara kecil tapi kaya raya ini menjadi sebuah pulau.

Laporan yang pertama diterbitkan oleh Makkah Newspaper menunjukkan lima perusahaan internasional telah diundang untuk mengajukan tawaran untuk proyek, yang disebut “Salwa Channel.”

Sumber mengatakan kepada Makkah Newspaper bahwa pemerintah Saudi akan mengumumkan pemenang kesepakatan kontrak dalam 90 hari, dan berharap untuk menyelesaikan kanal pada akhir tahun.

Laporan sebelumnya, termasuk satu di situs berita terkait-negara Sabq, mengatakan kanal itu masih menunggu persetujuan pemerintah, tetapi diperkirakan mencapai lebar 200 meter dan kedalaman 15-20 meter. Perkiraan awal menyebutkan biaya proyek sekitar US$745 juta

Sabq melaporkan, pemerintah berharap situs ini akan memberikan dorongan pariwisata besar ke wilayah perbatasan,  dengan Arab Saudi berlomba-lomba untuk membangun resor dan membangun wisata laut di wilayah tersebut.

Namun, koran itu kemudian menunjukkan bahwa bagian dari kanal itu juga akan diubah menjadi pangkalan militer dan tempat penguburan limbah nuklir.

Militer Saudi secara resmi mengambil alih perbatasan Salwa pada bulan April, memotong satu-satunya jalur darat di Qatar, yang berpotensi menandai rencana untuk mengembangkan kanal.

Langkah ini kemungkinan ditujukan untuk mengisolasi lebih lanjut Qatar, yang kehilangan hubungan dengan negara-negara Teluk tahun lalu.

Arab Saudi, bersama dengan Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab memotong hubungan diplomatik setelah berbulan-bulan permusuhan. Arab Saudi menuduh Qatar mensponsori kelompok teror.

Kuartet itu juga menuntut Qatar menutup jaringan televisi yang didanai negara Al Jazeera. Qatar membantah tuduhan tersebut dan mengatakan langkah itu bertujuan untuk merusak kedaulatannya.

Awal bulan ini, Raja Salman dari Arab Saudi dilaporkan mengancam aksi militer terhadap Qatar jika negara tersebut membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Exit mobile version