More

    Macan Tua dengan Taring Baru, F-5 Thailand akan Dilengkapi Rudal IRIS-T

    on

    |

    views

    and

    comments

    Angkatan Udara Thailand akan mempersenjatai pesawat tempur Northrop F-5 mereka dengan rudal udara ke udara jarak pendek IRIS-T yang dibangun Diehl Defense Jerman.

    Memperhatikan bahwa Bangkok sebelumnya telah memperoleh senjata yang dipandu inframerah tersevyt untuk jet tempur Saab Gripen dan F-16 mereka, Diehl Defense mencatat: “Rencana pengadaan baru untuk mengintegrasikan rudal ke F-5, membuat IRIS-T persenjataan standar dari Angkatan Udara Kerajaan Thailand.”

    Flight Fleets Analyzer menunjukkan bahwa Thailand masih mengoperasikan 30 jet tempur F-5E dan empat pelatih model B / F, dengan mereka yang berusia antara 30 dan 40 tahun.  Kekuatan jet tempur Thailand juga diisi 53 F-16A / B dan 11 Gripen C / D.

    Namun Thailand telah meningkatkan F-5 mereka menjadi F-5ST Super Tiger dengan yang pertama telah diterima. Angkatan Udara Thailand berencana akan menerima 14 jet tempur yang setara dan bahkan melebihi pesawat tempur generasi keempat.

    Menurut pernyataan Angkatan Udara Thailand prototipe jet tempur F-5ST Super Tiger, yang telah dimodifikasi oleh Elbit Systems dengan perangkat lunak dan perangkat keras baru telah diluncurkan.

    Upgrde Elbit Systems mengubah F-5 Tiger menjadi platform yang kuat dengan kemampuan setara dengan jet tempur generasi keempat plus.

    Pesawat dilengkapi dengan radar modern dan kuat, suite EW yang canggih, glass cockpit, kemampuan serangan darat yang sangat akurat, rudal udara ke udara canggih dan Helmet Mounted Display milik Elbit Systems. Dengan kemampuan ini Super Tiger diyakini dapat bersaing dengan platform modern dan canggih lainnya.

    Dengan peningkatn ini F-5ST sekarang naik kelas dari semula jet tempur generasi ketiga kini menjadi generasi keempat .

    Diehl Defense sebagaimana dikutip Flightglobal Selasa 19 Juni 2018 menambahkan integrasi IRIS-T dengan platform F-5 yang sudah tua ini akan menjadi yang pertama. Senjata ini saat ini beroperasi pada F-16, Gripen, Boeing F / A-18, Eurofighter Typhoon dan Panavia Tornado untuk negara-negara Jerman, Yunani, Italia, Norwegia, Spanyol dan Swedia, ditambah Thailand dan tambahan pelanggan ekspor Austria, Arab Saudi dan Afrika Selatan.

    Rudal IRIS-T (Infra-Red Imaging System – Tail / Thrust Vector Controlled) adalah rudal udara ke udara jarak pendek generasi berikutnya untuk menggantikan Sidewinder AIM-9 yang menua. Saat ini rudal tersebut menjadi yang paling canggih di kelasnya berkat kecepatan tinggi, peralatan canggih, dan kemampuan manuver yang hampir tak tertandingi.

    Awalnya, Jerman bergabung dengan proyek gabungan di mana Amerika Serikat mengembangkan rudal jarak menengah yang menghasilkan AIM-120 AMRAAM, sementara Jerman, Norwegia, Kanada, dan Inggris diberi tugas untuk membangun rudal jarak pendek.

    Namun, ketika Perang Dingin berakhir, Jerman memutuskan pada 1995, bersama dengan Yunani, Italia, Norwegia, Swedia, dan Kanada, untuk mengembangkan rudal dengan jarak yang lebih pendek dan kemampuan manuver yang lebih tinggi.

    Inggris melanjutkan disainnya, dan melahirkan ASRAAM yang segera memasuki layanan. Proyek yang dipimpin Jerman memakan waktu lebih lama, terutama karena Kanada keluar hingga pada tahun 2005 baru memasuki layanan.

    Karena IRIS-T untuk menggantikan Sidewinder, pesawat terbang yang dapat menembakkan AIM-9 juga dapat memecat IRIS-T, menjadikannya pilihan pengganti yang menarik.

    Rudal udara ke udara ini menggunakan inframerah homing, yang lebih dikenal dengan heat seeking. Ini berarti bahwa IRIS-T melacak targetnya dengan mengikuti infrared signature. Hal ini juga dikenal sebagai pencari panas, karena cahaya inframerah dipancarkan terutama oleh panas.

    Namun, tidak seperti banyak rudal kontemporer lainnya, IRIS-T dapat ‘melihat’ target, memungkinkannya membedakan antara rudal tipuan dan rudal yang asli. Selain itu, rudal ini memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan elektronik.

    IRIS-T adalah salah satu rudal paling mematikan saat ini. Rudal memiliki motor yang kuat, yang memberi kecepatan 3 Mach atau  3.703 km / jam, cukup cepat untuk mengejar sebagian besar pesawat musuh dan menghancurkannya dengan hulu ledak fragmen daya ledak tinggi

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this