Kanada Ingin Beli Lebih Banyak F/A-18 Bekas Australia
F/A-18 Hornet Australia

Kanada Ingin Beli Lebih Banyak F/A-18 Bekas Australia

Kanada menginginkan menambah pembelian jet tempur F/A-18 Hornet dari Australia hingga 25 unit. Tetapi hal itu masih bergantung pada persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat.

Pemerintah Liberal awalnya mengumumkan akan membeli 18 jet F-18 Australia yang digunakan untuk menambah CF-18 Royal Canadian Air Force hingga pesawat baru dapat dibeli di tahun-tahun mendatang.

Dan Blouin, juru bicara Kementerian Pertahanan Kanada sebagaimana dilaporkan Ottawa Citizen Selasa 19 Juni 2018 mengatakan,  Kanada telah menambahkan tujuh pesawat Australia F-18 lainnya untuk kesepakatan itu. Departemen Pertahanan Kanada mengatakan pesawat-pesawat tambahan itu akan dipreteli untuk beberapa bagian. Belum diketahui apakah tujuh pesawat tamnbahan akan diterbangkan ke Kanada atau dikirim dalam bentuk sudah dipisah-pisah.

Biaya pasti pembelian 25 pesawat, bersama dengan senjata dan peralatan lainnya belum diketahui karena negosiasi masih berlangsung. Menteri Pengadaan Carla Qualtrough baru-baru ini mengatakan kepada wartawan pemerintah Liberal telah menyisihkan hingga US$ 500 juta untuk proyek tersebut.

Sidang Senat Australia baru-baru ini memberi tahu bahwa Kanada telah diberikan proposal biaya dari pemerintah Australia tahun lalu.

“Mereka menerima tawaran kami pada bulan Desember, tetapi mereka juga telah mengajukan permintaan lebih lanjut untuk sekitar tujuh pesawat untuk pengujian sistem, pelatihan dan suku cadang,” kata Wakil Marsekal Udara Australia Cath Roberts pada persidangan.

Pemerintah Amerika sedang memeriksa kesepakatan dan harus memberikan persetujuannya kepada Australia sebelum negara itu dapat menjual F/A-18 ke Kanada. Persetujuan diperlukan karena F/A-18 dibangun di dan dengan teknologi Amerika.

Kanada mengharapkan persetujuan Amerika pada musim panas nanti. Meskipun hubungan kedua negara telah mencapai kemerosotan setelah Presiden Amerika Donald Trump bersumpah untuk menghukum Kanada karena perselisihan ekonomi yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan tidak mengharapkan situasi itu mempengaruhi persetujuan  kesepakatan jet tempur.

Pat Finn, asisten deputi menteri Departemen Pertahanan Nasional, mengatakan dia mengharapkan kesepakatan akan dilakukan pada akhir tahun ini dengan pengiriman pesawat Australia dimulai pada musim panas 2019. Pemerintah Liberal semula merencanakan untuk kedatangan pesawat yang digunakan pertama kali pada Januari 2019.

Pemerintah Liberal awalnya berencana membeli 18 jet tempur Super Hornet baru dari  Boeing. Tapi tahun lalu Boeing mengeluh kepada Departemen Perdagangan Amerika bahwa subsidi Kanada untuk Bombardier yang berbasis di Quebec memungkinkannya untuk menjual pesawat penumpang sipil C-series di Amerika dengan harga murah. Akibatnya, administrasi Trump memberikan tarif hampir 300 persen terhadap pesawat Bombardier yang dijual di Amerika.

Sebagai balasan, Kanada membatalkan kesepakatan untuk membeli 18 Super Hornets. Proyek itu akan menelan biaya lebih dari US $ 5 miliar.