Dengan Merampas Teknologi, Program Ruang Angkasa Amerika Melesat Cepat

Dengan Merampas Teknologi, Program Ruang Angkasa Amerika Melesat Cepat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump boleh saja mengklaim negaranya telah memimpin dalam hal penguasaan ruang angkasa, tetapi semua tahu tanpa teknologi rampasan mereka tidak akan bisa mencapai kemajuan di bidang ini dengan cepat.

Ilmuwan dan insinyur Jerman memainkan peran kunci dalam program angkasa luar Amerika Serikat. Banyak teknologi militer Nazi yang direbut Amerika pada akhir Perang Dunia II salah satunya teknologi rudal yang  kemudian dikembangkan dan membantu astronot mencapai bulan.

Video ini menunjukkan  salah satu bagian kunci dari teknologi Jerman yang direbut yakni roket V-2 yang sangat ditakuti. Gunakan membombardir Inggris pada tahun 1944 dan 1945, V-2 menewaskan ribuan, terutama warga sipil.

https://www.youtube.com/watch?v=3xPKazi4WoI

Seperti halnya Pentagon yang tidak mengabaikan V-2, Uni Soviet juga menggunakan roket ini untuk mengembangkan rudal mereka secara besar-besaran pada era Perang Dingin.

US Army mengambil sejumlah besar V-2, di potong, dan dibawa ke White Sands Proving Ground di New Mexico. Di sana mereka disatukan lagi dan ditembakkan  100 mil ke atmosfer  untuk “penelitian kosmik.”  . instrumen Onboard mencatat data tentang radiasi kosmik, kecerahan langit, kecepatan angin, dan variabel lainnya.

V-2 merupakan roket jarak jauh cukup handal ketika jatuh ke pangkuan Angkatan Darat AS. Pengembangan dasar V-2 yang sudah diselesaikan  oleh Jerman kemudian oleh  para insinyur di White Sands dikembangkan dalam hal desain, meningkatkan jangkauan dan payload.

V-2 di White Sands Proving Ground di New Mexico.
V-2 di White Sands Proving Ground di New Mexico.

Pada tahun 1951, semua V-2 telah dibuat di Amerika, termasuk meningkatkan berat dan playload maksimum hingga 47 persen.

Pelajaran yang didapat dari  V-2  menyebabkan lahirnya roket dua tahap pertama Amerika Serikat. Sebuah roket Corporal ditempatkan di hidung  V-2, menjadi tahap kedua yang disebut  Bumper, membuat roket mampu menempu jarak  lebih besar dan tinggi. Rata-rata V-2 mencapai ketinggian 116 mil, tapi Bumper terbukti mampu mencapai jarak 244 mil.

V-2 pertama diluncurkan dari White Sands pada bulan April 1946. Penerbangan lainnya terjadi di Cape Canaveral di Florida, dan penerbangan berlanjut hingga  1952. Pengalaman dengan V-2 berguna tidak hanya untuk lompatan  program luar angkasa AS, tetapi juga untuk mengembangkan rudal nuklir jarak jauh.