Senat Amerika sepakat untuk memblokir penjualan jet tempur F-35 ke Turki sebagai tanggapan atas kesepakatan Ankara untuk membeli system pertahanan udara S-400 dengan Rusia dan melanjutkan penahanan pendeta Amerika Andrew Brunson.
Dengan suara 85 berbanding 10, senat menyetujui RUU untuk menghentikan pengiriman sedikitnya 100 jet F-35 ke Turki. Senator mengutip kebijakan anggota NATO seperti pembicaraan dengan Rusia untuk membeli sistem senjata anti-pesawat S-400 sebagai ancaman terhadap aliansi.
Senat menyetujui amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional atau National Defense Authorization Act (NDAA) yang diajukan oleh Senator Jeanne Shaheen, Thom Tillis dan James Lankford. Sekarang Kongres harus menyetujui untuk setiap penjualan dihentikan.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan kepada media lokal pada hari Selasa bahwa keputusan itu sangat disesalkan dan bertentangan dengan semangat NATO. Yildirim memperingatkan bahwa pemerintahannya “bukan tanpa alternatif.”
Dokumen NDAA, setebal 1,140 halaman, menyerukan penghapusan Ankara dari program F-35. Pada tahun 2002, Turki menjadi anggota program Joint Strike Fighter dan membeli setidaknya 100 jet tempur F-35.
RUU baru mencantumkan kesepakatan S-400 sebagai ancaman terhadap keamanan aliansi NATO, dan menyerukan kepada Menteri Pertahanan Amerika James Mattis untuk menyerahkan “rencana untuk menghapus Pemerintah Republik Turki dari partisipasi dalam F-35 program.”
Rencana empat langkah harus mencakup:
1. Langkah-langkah yang diperlukan untuk melepaskan partisipasi industri industri Turki dalam pembuatan dan perakitan program F-35.
2. Rincian biaya yang terkait dengan mengganti peralatan dan bahan manufaktur lainnya yang dipegang oleh industri Turki.
3. Garis waktu yang terkait dengan penghapusan Pemerintah Republik Turki dan industri Turki dari partisipasi dalam program F-35, sehingga menimbulkan dampak paling kecil pada mitra program internasional yang tersisa.
4. Langkah-langkah yang diperlukan untuk melarang pemindahan pesawat F-35 yang saat ini dimiliki dan dioperasikan oleh Pemerintah Republik Turki, dari wilayah Amerika Serikat.
Musyawarah kongres antara Senat bisa memakan waktu satu bulan lagi sebelum pemblokiran secara resmi diberlakukan. Raksasa pertahanan Amerika Lockheed Martin diperkirakan akan mentransfer dua jet F-35 ke Turki pada Kamis, sebuah langkah yang masih diharapkan untuk bisa dilakukan secara legal.