Trump Minta Pentagon Segera Bentuk Angkatan Luar Angkasa

Trump Minta Pentagon Segera Bentuk Angkatan Luar Angkasa

Presiden Amerika Donald Trump meminta  Pentagon untuk segera menciptakan Angkatan Luar  Angkasa atau Space Force yang akan menjadi angkatan keenam di angkatan bersenjata negara tersebut.

“Saya dengan ini mengarahkan Departemen Pertahanan dan Pentagon untuk segera memulai proses yang diperlukan untuk membentuk kekuatan luar angkasa sebagai cabang keenam angkatan bersenjata,” kata Trump dalam pertemuan Dewan Ruang Angkasa Nasional Senin 18 Juni 2018.

Trump mengatakan bahwa cabang itu akan terpisah tetapi setara dari Angkatan Udara dan Jenderal Joseph F. Dunford Jr., ketua Kepala Staf Gabungan, akan mengawasi pembangunannya.

“Takdir kita di luar Bumi bukan hanya masalah identitas nasional tetapi masalah keamanan nasional,” tambahnya.

Presiden melontarkan gagasan untuk membangun Space Force  sebagai bagian dari strategi keamanan nasionalnya pada 13 Maret, dengan mengatakan “ruang angkasa adalah ranah pertempuran perang, seperti darat, udara, dan laut.”

“Kami memiliki Angkatan Udara, kami akan memiliki kekuatan luar angkasa,” kata Trump pada bulan Maret.

Dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, Komisi Layanan Bersenjata DPR Juni lalu mengusulkan pembentukan korps antariksa, cabang militer baru yang akan ada di bawah komando Angkatan Udara.

Hubungan cabang ini dengan Angkatan Udara akan serupa dengan hubungan Korps Marinir dengan Angkatan Laut. Korps ruang angkasa akan memiliki area tanggung jawab yang mencakup hamparan luas di luar atmosfer Bumi.

Usulan itu dibatalkan di tengah perlawanan dari pejabat senior Pentagon, termasuk Menteri Pertahanan Jim Mattis, Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson dan Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal David L. Goldfein, yang mengatakan hal itu akan menciptakan biaya dan birokrasi yang tidak perlu.

The Outer Space Treaty, yang ditandatangani Amerika Serikat pada tahun 1967,  menyatakan pelarangan dari menguji senjata dan membangun pangkalan militer di bulan dan benda langit lainnya. Perjanjian itu juga melarang penempatan senjata pemusnah massal di orbit di sekitar Bumi.