Rusia dapat menyimpan senjata nuklir di bunker bawah tanah yang baru saja direnovasi di wilayah Kaliningrad yang berjarak hanya sekitar 30 mil dari perbatasan Polandia. Hal itu terungkap dalam laporan yang dirilis oleh pengawas nuklir, Senin 18 Juni 2018.
Temuan menunjukkan bungker sekarang menjadi situs aktif. Hal ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran tentang kegiatan nuklir Moskow di wilayah itu pada saat ketegangan yang meningkat antara NATO dan Kremlin.
Citra satelit menunjukkan situs yang digali mulai kembali pada tahun 2016, direnovasi, dan pada 2018, menunjukkan kemungkinan bisa kembali ke status operasional.
“Peningkatan terbaru jelas menimbulkan pertanyaan tentang status operasional situs itu,” kata Hans M. Kristensen, Direktur Proyek Informasi Nuklir di Federation of American Scientists dalam laporannya.
“Fitur menunjukkan situs ini berpotensi melayani Angkatan Udara Rusia atau pasukan Angkatan Laut. Tapi itu juga bisa menjadi situs bersama, berpotensi melayani hulu ledak nuklir baik untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, pertahanan udara, dan pasukan pertahanan pesisir di kawasan itu,” tambah laporan tersebut.
Kristensen mengatakan kepada The Guardian bahwa bungker memiliki semua ciri dari situs penyimpanan nuklir standar Rusia, dan meski telah ada peningkatan di situs di masa lalu, tidak ada yang sedramatis seperti ini.
“Ada perimeter eksternal pagar berlapis-lapis,” tambahnya. “Bunker sendiri memiliki tiga pagar di sekitar mereka. Ini adalah fitur khas dari semua situs penyimpanan senjata nuklir lainnya yang kita ketahui di Rusia. ”
Tetapi tidak jelas apakah Rusia saat ini menyimpan hulu ledak nuklir di fasilitas atau berencana untuk melakukannya, tetapi ini menunjukkan bungker sekarang menjadi situs aktif.
Selain itu, perkembangan ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran tentang kegiatan nuklir Moskow di wilayah itu pada saat ketegangan yang meningkat antara NATO dan Kremlin.
“Peningkatan telah diketahui NATO untuk beberapa waktu,” kata Kristensen kepada Business Insider. “Tetapi tampaknya akan menegaskan kembali sikap nuklir Rusia di Kaliningrad dan kemungkinan akan memperdalam perhatian Eropa Timur bahwa Rusia meningkatkan peran senjata nuklir di kawasan Baltik.”
Kembali pada bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia telah mengembangkan dan menguji serangkaian senjata nuklir strategis baru yang diklaimnya dapat mengungguli pertahanan Amerika.
“Saya ingin memberi tahu mereka yang telah mencoba untuk meningkatkan perlombaan senjata selama 15 tahun terakhir, untuk mendapatkan keuntungan sepihak atas Rusia, dan untuk menerapkan pembatasan dan sanksi guna membatasi Rusia telah gagal,” kata Putin pada saat itu. .
Kaliningrad juga menjadi pangkalan untuk armada Baltik Rusia dan merupakan salah satu tempat untuk Piala Dunia 2018, yang terjadi selama beberapa minggu ke depan.
