Pada tahun 1985 Amerika menggelar sebuah misi yang disebut untuk mencari dan menemukan bangkai kapal Titanic. Kini terungkap misi itu hanya sebagai penutup untuk misi rahasia terkait tenggelamnya dua kapal nuklir milik US Navy.
Robert Ballard memimpin tim tersebut pada tahun 1985 mengatakan dia hamper gagal untuk menyelesaikan misi rahasianya tersebut. Hingga puing kapal selam era Perang Dingin itu ditemukan 12 hari sebelum misi diakhiri.
Angkatan Laut Amerika Serikat kehilangan dua kapal selam selama 1960-an yakni USS Thresher dan USS Scorpion dengan lebih dari 200 orang di dalamnya.
Para pejabat khawatir setidaknya satu dari mereka ditenggelamkan oleh Uni Soviet. Kemudian Dr Ballard mendekati Angkatan Laut untuk mencari dana pencarian Titanic menggunakan kapal selamnya, permintaan itu dikabulkan dengan syrarat mereka harus menemukan dua kapal selam mereka terlebih dahulu.
“Saya tidak bisa memberi tahu siapa pun,” kata oceanographer itu sebagaimana dikutip Daily Trust Minggu 17 Juli 2018.
“Itu banyak tekanan pada saya. Itu adalah misi rahasia. Saya merasa itu adalah pertukaran yang adil untuk mendapatkan kesempatan untuk mencari Titanic.”
Dia menambahkan: “Kami menyerahkan data itu kepada para ahli. Kami baru dapat membicarakannya sekarang karena telah dideklasifikasi.”
USS Thresher hilang selama tes menyelam laut dalam pada tahun 1963 setelah pipa tekanan tinggi meniup mendorong kapal untuk kehilangan daya dan meledak. USS Threaser atau SSN – 593 adalah kapal selam serang nuklir pertama di kelasnya.
Sedangkan USS Scorpion menghilang pada tahun 1968 di tengah spekulasi bahwa kapal tenggelam oleh serangan Soviet.
Dr Ballard memetakan kedua kecelakaan kapal selam menggunakan robot bawah lautnya yang baru dikembangkan. Dia menyimpulkan bahwa kemungkinan penyebab kerusakan Scorpion adalah dihantam torpedo mereka sendiri. Baik Thresher dan Scorpion telah pecah menjadi ribuan bagian.
Kemudian dia melanjutkan pencarian di dasar laut Atlantik Utara dan akhirnya menemukan jejak puing-puing yang membawanya ke tempat peristirahatan terakhir kapal mewah itu.
Dia menemukan perpecahan Titanic dalam dua tetapi memiliki sedikit waktu untuk menjelaskan lebih lanjut. Dia kembali ke situs tersebut pada tahun 1986 dan mampu membuat studi rinci.