Super Ringan, Tentara Amerika akan Gunakan Helm Plastik

Super Ringan, Tentara Amerika akan Gunakan Helm Plastik

Helm tentara dikenal berat karena memang harus kuat untuk melindungi kepala dari cedera. Tetapi sebuah helm baru yang sedang dikembangkan oleh Angkatan Darat Amerika menjanjikan untuk mengurangi berat helm.

The Advanced Combat Helmet Generation II akan lebih mengurangi beban otot leher prajurit daripada sebelumnya tetapi tetap melindungi pemakainya dari cedera kepala.

The Advanced Combat Helmet Generation II (ACH II) menjanjikan bisa mengurangi berat helm 24 persen lebih dari helm sebelumnya, termasuk sejumlah masalah yang dialami Advanced Combat Helmet (ACH).

Pada saat yang sama, ACH II diyakini bisa menahan peluru sembilan milimeter, pecahan peluru, dan efek dari perangkat eksplosif improvisasi. Helm ini dikembangkan oleh Army’s Natick Soldier Research, Development and Engineering Center.

Tak lama setelah pecahnya Perang Dunia II, Angkatan Darat Amerika mengeluarkan helm “pot baja” M-1 yang cukup terkenal. Terbuat dari baja dengan harness dan tali dari kulit, M-1 digunakan dalam Perang Dunia II, Perang Korea, dan Vietnam.

Helm tersebut memiliki berat tiga pon dan menawarkan perlindungan terhadap dirt, serpihan, ricochets, dan pecahan peluru ringan.

Awal 1980-an Angkatan Darat Amerika menggunakan helm baru yang dikenal sebagai Personnel Armor System, Ground Troops (PAGST)  yang menggunakan serat Kevlar untuk menghasilkan helm yang mampu menahan tembakan peluru pistol dan pecahan peluru yang lebih berat, tetapi dengan beranya mencapai 4,2 pon atau hampir dua kilogram.

Angkatan Darat kemudian mengadopsi Advanced Combat Helmet pada tahun 2003, yang mengurangi berat dari sebuah helm ekstra besar menjadi 3.88 pon.

Helm ACH II yang baru akan lebih ringan dengan versi ekstra besar dengan berat hanya 2,94 pon atau sekitar 1,3 kg.

Lantas bagaimana caranya Natick membuat helm kuat tetapi ringan? Sebagaimana ditulis Popular Mechanics Jumat 15 Juni 2018, para ilmuwan dan insinyur tentara menggunakan bahan baru dengan tidak lagi menggunakan serat Kevlar tetapi menggunakan plastik.

Plastik, atau US Army menyebutnya, “ultra-high-molecular-weight polyethylene”, atau UHMWPE. UHMWPE adalah polimer semi-kristal yang digunakan dalam segala hal mulai dari pancing hingga penggantian pinggul. Bahan ini kuat, tahan abrasi, dan ringan.

Menurut Soldier Systems helm ACH II yang baru akan dikeluarkan di Coyote, memiliki warna coklat kecoklatan. Helm dapat diadopsi untuk menyesuaikan lingkungan dengan kamuflase berbeda penggunaan kain penutup.