Site icon

Mahal dan Berisiko, US Army Memulai Lagi Penghancuran 2.300 Ton Sisa Gas Mustard

Angkatan Darat Amerika melanjutkan lagi upaya menghancurkan hampir 2.300 ton gas mustard yang diadakan di sebuah fasilitas di Colorado setelah sempat terhenti selama sembilan bulan melakukan perbaikan besar-besaran.

Penghancuran dilakukan di Depot Bahan Kimia Pueblo senilai US$ 4,5 miliar. Manajer situs Greg Mohrman mengatakan kepada Military.Com pekerjaan belum bisa dilakukan secara penuh sampai setidaknya tiga bulan ke depan sampai fasilitas ini benar-benar bekerja sepenuhnya.

Pabrik atau fasilitas ini mulai beroperasi pada tahun 2016 tetapi terganggu oleh sejumlah bahaya keamanan. Salah satunya kebocoran salah satu tangki penyimpanan  dan getaran pipa yang terlalu kras.

Pekerjaan dihentikan pada bulan September 2017 setelah sekitar 43.000 senjata dihancurkan. Menurut laporan media lokal, saat pekerjaan dihentika baru 5 persen dari total stok yang ada telah dihancurkan.

Pada akhirnya nanti, pabrik ini harus memusnahkan 780.000 casing senjata gas mustard yang telah disimpan selama beberapa dekade sejak Amerika setuju untuk menyingkirkan senjata kimiawi sejak mantan Presiden AS Richard Nixon menghentikan produksi semua senjata kimia pada 25 November 1969.

Usia dari casing-casing ini menghadirkan sejumlah komplikasi: karat dan zat padat lainnya telah mencemari senjata kimia dalam sejumlah casing, yang telah menjadi masalah lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Pengaratan telah menjadikan upaya untuk membuka casing menjadi sulit dilakukan.

Setelah casing dibongkar, air digunakan untuk menetralisir gas mustard. Kemudian mikroba digunakan untuk memakan sisa bahan kimia dan menghasilkan “kue garam” yang kemudian disimpan di tempat pembuangan limbah berbahaya.

Mustrad adalah salah satu zat berbahaya yang digunakan sebagai senjata. Paparan gas mustard bisa menyebabkan kulit manusia melepuh, radang saluran udara dan mata menjadi bekas luka.

Pada bulan Maret 2018, Angkatan Darat Amerika mengumumkan bahwa mereka ingin membeli dua ruang detonasi yang disegel dengan biaya masing-masing sekitar US$ 30 juta untuk menghancurkan hampir 100.000 casing yang diduga paling terpengaruh oleh karat.

Ruang detonasi akan digunakan untuk menghancurkan senjata dengan cara dibakar untuk penghancuran bahan. Tetapi cara ini sangat berbahaya dan ini adalah cara awal yang digunakan Amerika untuk membuang persediaan gas mustard.

Di bawah Operasi CHASE, yang berlangsung dari 1967 hingga 1970, Amerika juga membawa mustard dengan kapal dan kemudian menenggelamkannya di Atlantik yang dalam. Sekitar 58 juta pon senjata berbahaya dibuang dengan cara ini sebelum Amerika melarang membuangnya di laut pada tahun 1972.

Program senjata kimia AS dimulai pada tahun 1917 selama Perang Dunia I dengan menghasilkan sekitar 385.809 kilogram gas mustard. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat menguji gas mustard pada sekitar 60.000 personel militer Amerika.

Sebagian besar stok senjata kimia AS telah dihancurkan, dan tujuh dari sembilan fasilitas penyimpanan telah ditutup. Dua yang tersisa adalah Depot Kimia Pueblo dan Blue Grass Army Depot di Kentucky. Mereka memegang sekitar 10,25 persen dari total senjata kimia Amerika seperti yang diumumkan pada tahun 1997, ketika perjanjian kontrol senjata senjata kimia yang ditandatangani oleh Amerika mulai berlaku.

Exit mobile version