Angkatan Udara India disebut tidak tertarik untuk mendapatkan lebih banyak lagi jet tempur Su-30MKI yang saat ini telah menjadi tulang punggung kekuatan udara negara tersebut.
Kabar ini muncul di tengah upaya Rusia untuk menawarkan lagi 40 jet tempur tambahan ke India. Salah satu alasan India enggan untuk menambah pesanan karena biaya operasional dan perawatan pesawat ini dinilai sangat mahal.
Angkatan Udara India (IAF) saat ini sudah memiliki lebih dari 220 pesawat dalam armadanya dan memiliki rencana untuk menginduksi semua 272 pesawat yang dipesannya selama bertahun-tahun pada akhir 2020.
“Rusia bersama dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL), yang merakit pesawat-pesawat di India, telah menawarkan untuk menjual lebih dari 40 pesawat ini ke Angkatan Udara, tetapi Angkatan Udara tampaknya tidak terlalu tertarik untuk memperolehnya karena biaya pemeliharaan tinggi yang membuat mereka sangat mahal untuk dikelola dalam jangka panjang, “kata sumber-sumber pemerintah kepada Mail Today Jumat 15 Juni 2018.
Angkatan Udara juga merasa bahwa mereka telah memperoleh jumlah pesawat tempur berat yang mencukupi. Hampir 50 persen kekuatan udara mereka diisi oleh jet tempur dua kursi tersebut.
Klaim dari produsen menyebutkan harga Sukhoi-30 memang hanya sepertiga dari Rafale Perancis di mana India telah membeli 36 pesawat dan akan mulai tiba pada tahun 2019. Namun sumber mengatakan biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat buatan Rusia ini tiga kali lebih mahal dibandingkan jet tempur barat.
Salah satunya karena jet tempur barat bisa lebih lama terbang sebelum mendapat perawatan dibandingkan dengan Su-30.
Perintah untuk Sukhoi Rusia telah ditempatkan oleh pemerintah sebelumnya karena keterlambatan dalam induksi pesawat Tejas yang dibangun India serta kegagalan mendapatkan pesawat tempur multirole kelas menengah dalam dua dekade terakhir.
Pemeliharaan Sukhois Rusia telah menjadi perhatian bagi Angkatan Udara karena kemampuan operasional pesawat hanya sekitar 50 persen selama bertahun-tahun.