Beijing terus memperkuat kehadiran militernya di wilayah itu dengan menggelar peralatan militer, sistem rudal ke pulau-pulau yang disengketakan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika.
Sistem rudal China dilaporkan kembali terdeteksi ditempatkan di Pulau Woody yang disengketakan di Laut China Selatan.
CNN, mengutip informasi yang diperoleh dari ImageSat International (ISI) melaporkan citra satelit yang membuktikan klaim tersebut. Gambar-gambar dari 8 Juni menunjukkan bahwa sistem rudal telah kembali dikerahkan di pulau tersebut, citra sebelumnya dari 3 Juni tidak menunjukkan tanda-tanda dari keberadaan rudal tersebut.
Sebelumnya sistem rudal China sudah dilaporkan ada di Laut China Selatan tetapi kemudian ditarik. Timothy Heath, seorang analis pertahanan senior di Rand Corporation yang berbasis di Amerika menduga penarikan terhubung dengan efek korosif garam dan kelembaban di pulau-pulau yang membuat pemeliharaan menjadi lebih sulit.
Kedaulatan atas pulau-pulau di Laut China Selatan diperebutkan oleh beberapa negara di kawasan itu, termasuk China, yang telah mengerahkan kapal perang, jet dan sistem rudalnya ke beberapa dari mereka, terutama jaringan Kepulauan Paracel. Beijing mengklaim bahwa semua peralatan militer murni memainkan peran defensif.
Sementara Amerika meyakini bahwa perairan Laut China Selatan harus tetap terbuka untuk semua orang dan secara teratur mengirim kapal perangnya untuk melakukan operasi kebebasan navigasi.
Beijing telah mengecam langkah-langkah seperti provokatif dan mendesak Washington untuk menghentikan operasi militernya di laut.