Jika kita cermati, Boeing selalu menggunakan angka 7 untuk menamai seri pesawatnya. Contohnya, 747, atau yang lebih kecil 737, dan yang terbaru, paling mewah 787 Dreamliner.
Adakah alasan khusus kenapa angka itu selalu digunakan? Ternyata ada. News.com pernah melaporkan pemilihan angka itu bukan karena kiasan luckynumber 7 atau angka keberuntungan nomor 7, sebuah mitos di antara penerbang yang percaya bahwa menggambar angka itu akan selamat karena bentuknya mirip sayap pesawat.
Namun, ternyata bagi Boeing, itu bukan sekadar mitos. Boeing menjadikan angka 7 sebagai penarik keuntungan yang besar.
Sebenarnya pada awal berdiri, Boeing memiliki nama Model 40, Model 80, Model 247 dan lainnya. Setelah Perang Dunia II, perusahaan itu melakukan restrukturisasi dan setiap departemen diberi nomor tiga digit.
“Untuk mendukung strategi diversifikasi, departemen perteknikan dibagi dengan model angka tiga digit angka ratusan untuk tiap area produknya,” kata ahli sejarah Boeing Michael Lombard.
“Contohnya angka 300 atau 400-an adalah angka untuk mewakili pesawat, 500-an untuk mesin turbin, 600-an untuk roket dan misil. Sementara 700-an untuk pesawat transportasi,” tambahnya lagi.
Namun, Model 700 dianggap tidak enak didengar dan diucapkan dalam bahasa Inggris. Akhirnya, Departemen pemasaran Boeing memberi ide nama 707. Dan, pola pun dimulai setelah 727, 737, dan seterusnya sampai model terbaru Boeing 787 Dreamliner.