Global Strike Command Angkatan Udara Amerika Serikat telah memerintahkan seluruh pembom B-1 untuk tidak terbang setelah menemukan masalah dengan komponen kursi pelontar.
Global Strike Command yang mengawasi seluruh armada pembom Angkatan Udara, memerintahkan pembom B-1B Lancer untuk digrounded pada 7 Juni, setelah pendaratan darurat oleh sebuah Lancer di Texas pada bulan Mei.
“Selama proses investigasi keselamatan setelah pendaratan darurat B-1B di Midland, Texas, masalah dengan komponen kursi lontar ditemukan yang mengharuskan untuk dipecahkan,” kata perintah itu dalam sebuah rilis yang dikutip Business Insider Sabtu 9 Juni 2018. “Setelah masalah diselesaikan, pesawat akan kembali terbang.”
Sebuah pembom B-1B dari Dyess Air Force Base di Texas melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Midland di Texas barat pada 1 Mei setelah mengalami masalah dalam penerbangan. Tidak satu pun dari empat anggota awak di dalamnya terluka.
Foto-foto yang muncul dari pembom yang terlibat kecelakaan menunjukkan bahwa setidaknya satu dari empat ruang lari di kokpitnya telah diledakkan, tetapi kursi pelontar tidak bekerja.
Empat kru B-1 termasuk pilot, kopilot, dan dua perwira senjata duduk di belakang mereka. Keempatnya duduk di kursi lontar dan setiap kursi memiliki pintu keluar di atasnya,. Menarik pegangan ejeksi akan memulai urutan otomatis di mana penutup ruang lintar akan terlempar dan kemudian diikuti dengan kursi lontar.
Global Strike Command menambahkan Badan Investigasi Keselamatan, sebuah panel yang terdiri dari para ahli yang menyelidiki insiden dan merekomendasikan tanggapan, sedang menyelidiki insiden di Midland.