Site icon

Satu Personel Green Beret Tewas dalam Pertempuran di Somalia

Green Beret

Setidaknya satu anggota Green Beret, pasukan elite Angkatan Darat Amerika tewas dan empat lainnya terluka setelah terlibat pertempuran dengan kelompok ash-Shabab di Somalia.

Komando Afrika Amerika Serikat dalam pernyataannya mengatakan pasukan khusus Amerika Serikat bertempur bersama sekitar 800 tentara dari Pasukan Keamanan Negara Somalia dan Pasukan Pertahanan Kenya ketika diserang pada Jumat 8 Juni 2018 sekitar pukul 14.45 dengan mortir dan senjata ringan.

“Satu tentara lokal juga terluka dalam serangan itu”  kata pernyataan militer Amerika Serikat, tanpa menjelaskan apakah korban itu bagian dari pasukan Somalia atau Kenya.

Komando Afrika mengatakan pasukan yang terlibat pertempuran ditugaskan untuk membersihkan ash-Shabaab dari daerah bergolak serta desa di bawah kekuasaan kelompok militan tersebut tersebut, dan mendirikan pos tempur tetap untuk memperluas jangkauan pasukan Somalia.

“Amerika Serikat memberikan saran, bantuan, dan pengamatan udara dalam tugas itu,” katanya. Sekitar 500 tentara Amerika saat ini ditempatkan di Somalia.

Ash-Shabaab berjuang menggulingkan pemerintah pusat Somalia. Sejak didorong keluar dari Mogadishu pada 2011, kelompok tersebut kehilangan kendali atas sebagian besar kota dan kota besar Somalia, tapi mempertahankan kehadiran kuat di wilayah di luar ibukota itu.

Ash-Shabaab sendiri telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan menewaskan satu tentara Amerika Serikat tersebut.

“Kami menyerang pangkalan tentara, menewaskan satu tentara Amerika Serikat, dua prajurit Kenya dan sembilan serdadu Somalia dari negara bagian Jubbaland. Kami juga melukai empat tentara Amerika Serikat,” kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara balatentara ash-Shabaab kepada Reuters Jumat malam. Ia menyatakan serangan itu terjadi di kota bagian selatan Somalia, Kismayo.

Green Beret terkenal sebagai tentara pertama di Afghanistan dimana mereka menunggang kuda untuk sampai ke wilayah musuh.

Mereka menjaga Hamid Karzai saat dia masih menjadi seorang politisi yang tidak dikenal mengumpulkan milisi untuk membantu invasi Amerika, dan mereka telah terjun di puluhan konflik yang tidak terdokumentasi di seluruh dunia.

Exit mobile version