Kim Jong un dan Donald Trump Sudah Tiba di Singapura

Kim Jong un dan Donald Trump Sudah Tiba di Singapura

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendarat di Singapura pada Minggu 10 Juni 2018 menjelang pertemuan bersejarah dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.  Kim dan Trump akan bertemu di pulau wisata Sentosa pada Selasa pekan ini.

Sejak bermusuhan pada Perang Korea 1950-1953, pemimpin dari kedua negara tidak pernah bertemu atau bahkan berbincang melalui telepon.

Kim tiba di bandar udara Changi, Singapura, setelah melakukan perjalanan terjauh sebagai kepala negara. Dia mengenakan baju hitam gaya Mao dengan potongan rambut khas.

Presiden Amerika Donald Trump juga telah tiba di Singapura. Trump tiba dengan Air Force One yang mendarat di Paya Lebar Airbase sekitar jam 8.00 malam waktu setempat.

Trump tiba di Singapura dengan Air Force One

Trump dan Kim akan bertemu hari Selasa jam 9 pagi untuk pembicaraan denuklirisasi di hotel Capella di pulau Sentosa.

Kim terbang dengan Boeing 747 Air China yang disediakan Beijing. Sebenarnya China memasok Korea Utara dengan dua pesawat dengan satu lagi adalah Airbus A330. Namun  A330 terbang terlebih dahulu ke Singapura sehari sebelumnya  sebelum kembali ke China.

Pesawat ini kemungkinan membawa tim awal sementara Boeing 747-400 digunakan untuk membawa Kim.

Pesawat yang membawa Kim / War Zone

Dia disambut oleh Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, yang lalu mengunggah fotonya di Twitter saat menjabat tangan Kim. Dia menuliskan, “selamat datang Ketua Kim Jong Un, yang baru saja tiba di Singapura.”

Sebuah konvoi kendaraan, termasuk limusin Mercedez Benz yang mirip dengan mobil yang biasa digunakan oleh Kim, melewati kawasan pusat Singapura dengan keamanan ketat.

Sementara itu delegasi dari Amerika Serikat, yang masih dalam perjalanan setelah menghadiri pertemuan G7 di Kanada, akan tiba pada Minggu malam. Trump juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Senin.

Trump dijadwalkan akan tiba di pangkalan udara Paya Lebar Singapura pada pukul 8.35 waktu setempat dan langsung menuju hotel Shangri-La.

Sejumlah pejabat yang turut dalam rombongan Trump di antaranya adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, serta juru bicara presiden Sarah Sanders.

Fokus bahasan pada pertemuan ini adalah program senjata nuklir Korea Utara dan perdamaian di Semenanjung Korea. Korea Utara menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan senjata nuklir yang kemudian berpuncak pada uji coba peralatan termonuklir pada tahun lalu. Mereka juga berhasil mencoba rudal yang mampu terbang menyasar daratan Amerika Serikat.

Rangkaian uji coba tersebut terjadi saat Amerika Serikat menggelar kampanye “tekanan maksimal” dengan memperbanyak sanksi ekonomi terhadap Korea Utara, dan bahkan mengancam aksi militer.

https://twitter.com/oldmanchew/status/1005716339489529857

Dalam pidato tahun baru, Kim mengatakan bahwa negaranya telah menyelesaikan program pengembangan nuklir dan akan fokus pada pembangunan ekonomi, sambil mengindikasikan bahwa dia ingin bertemu dengan Korea Selatan.

Setelah beberapa kali kontak antara dua Korea, pejabat di Seoul menginformasikan kepada Trump pada Maret bahwa Kim akan bersedia untuk bertemu muka.

Setelah diskusi panjang, kedua pihak akhirnya sepakat untuk menggelar pertemuan. Namun rencana tersebut sempat dibatalkan karena Korea Utara tidak terima terhadap pernyataan sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat yang mengindikasikan bahwa nasib rezim Pyongyang bisa berakhir sama dengan Muammar Gaddafi di Libya.

Kim, yang dipercaya baru berumur 34, adalah pemimpin negara termuda di dunia yang secara mengejutkan mampu membuat sejarah melampaui prestasi ayah dan kakeknya.