Kapal selam rudal balistik adalah alat penangkal nuklir yang paling andal. Kapal-kapal ini akan bertahan dari serangan pertama dan mampu membalas serangan lawan.
Raksasa bawah laut yang menakutkan ini tetap bersembunyi di lautan menghindari deteksi dengan segala cara dan selalu siap untuk saat mereka mungkin diperlukan.
Sampai awal 1980-an, hanya empat negara di dunia yang memiliki kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir (SSBN). Mereka adalah dua negara adidaya, Uni Soviet dan Amerika Serikat, ditambah Inggris dan Prancis.
Pada tahun 1987, China menjadi negara kelima setelah menugaskan kapal selam kelas Xia, SSBN pertama yang dirancang dan dibangun di Asia. Beberapa tahun yang lalu, dua negara lagi bergabung dengan klub ini yakni India dengan kapal selam pertama kelas Arihant dan Korea Utara dengan kelas Sinpo (atau dikenal sebagai Gorae) yang merupakan kapal selam rudal balistik diesel listrik.
Berikut sebaran umum kapal selam rudal balistik yang ada di dunia sebelum kita bahas satu per satu.
Angkatan Laut Amerika Serikat saat ini mengoperasikan armada terbesar dari kapal selam rudal balistik, yang terdiri dari 14 kapal selam rudal balistik kelas Ohio (SSBN) yang berbobot 18.800 ton.
Prancis dan Inggris masing-masing mengoperasikan empat SSBN, dengan Prancis milik kelas Triomphant seberat 14.300 ton dan Inggris memiliki Kelas Vanguard seberat 15,900 ton.
Semua kapal Amerika, Prancis, dan Inggris bertenaga nuklir dan merupakan kapal selam terbesar yang pernah dibangun oleh masing-masing negara.
Kelas Ohio Amerika dan Kelas Vanguard Inggris keduanya membawa rudal Trident II, dengan 24 SLBM di setiap Ohio dan 16 SLBM pada masing-masing Vanguard. Setiap Trident II membawa delapan hingga 12 Multiple Independently Targetable Reentry Vehicles (MIRV) dengan jangkauan hingga 7.500 mil.
Kelas Triomphant Prancis membawa 16 rudal M51. Masing masing-masing M51 membawa sepuluh MIRV dan memiliki jangkauan hingga 6.200 mil.
Sedangkan Angkatan Laut Rusia mengerahkan armada kapal selam rudal balistik yang terdiri dari empat kelas Borei I dengan bobot 24.000 ton (kapal keempat dan kapal pertama dari kelas Borei II, Knyaz Vladimir, dijadwalkan akan beroperasi tahun ini).
Selain itu Rusia memiliki enam kapal kelas Delta IV dengan bobot 18.200 ton, yang baru-baru ini dirombak dari kelas Delta III SSBN (Ryazan). Rusia masih memiliki satu kapal selam terbesar yang pernah dibangun yakni Kelas Typhoon, Dmitriy Donskoy (TK-208).
Namun Donskoy beroperasi sebagai platform uji coba rudal untuk SLBM Bulava. Dengan perkiraan perpindahan terendam lebih dari 48.000 ton, kapal kelas Typhoon memiliki lebih dari dua kali lipat bobot perpindahan dari Ohios Amerika, namun membawa empat rudal lebih sedikit.
Kelas Borei I / II membawa 16 Bulava SLBM, proyek senjata paling mahal di Rusia, masing-masing dengan jangkauan sekitar 6.200 mil dan dipersenjatai dengan enam hingga sepuluh MIRV. Tujuh kapal selam Kelas Delta III / IV membawa 16 SLBM Sineva yang lebih tua, yang masing-masing membawa empat hingga delapan MIRV dalam jarak hingga 5.100 mil dengan muatan penuh.
Dilaporkan bahwa rudal Sineva telah ditingkatkan ke standar baru, turunan Sineva yang canggih membawa hingga 12 MIRV dengan berbagai ukuran hulu ledak.
