Amerika  Terus Bujuk Banyak Negara Agar Tinggalkan Senjata Rusia
Su-35

Amerika  Terus Bujuk Banyak Negara Agar Tinggalkan Senjata Rusia

Amerika dilaporkan terus membujuk banyak negara agar meninggalkan senjata buatan Rusia dan membeli perangkat militer buatan Amerika.

Washington menggunakan ancaman sanksi terhadap Rusia sebagai alat untuk menekan banyak negara yang memiliki rencana membeli senjata dari Moskow.

Tina Kaidanow dari Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri Amerika sebagaimana dilaporkan Defense One mengatakan para diplomat Amerika mengadakan diskusi serupa dengan sejumlah pihak lain, yang mungkin tertarik untuk membeli perangkat keras militer buatan Rusia.

“Untuk membantu mereka mengidentifikasi dan menghindari  kegiatan yang berpotensi terkena sanksi.”

Salah satu negara yang terus dibujuk adalah India. Dengan India dilaporkan telah membeli sekitar US $ 15 miliar senjata buatan Amerika, Tina Kaidanow dari Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri Amerika terus mengatakan “kepentingan strategis” hubungan Amerika-India dalam upaya untuk mempengaruhi New Delhi agar meninggalkan kontraktor pertahanan Rusia.

“Jika kita ingin melihat itu terus berlanjut dan saya pikir baik kita dan teman-teman India kita ingin melakukan itu, maka adalah kewajiban kita untuk memberikan mereka kasus terbaik dan semoga itu akan menimbulkan kemauan di pihak pemerintah India untuk memikirkan sistem kami saat mereka maju dalam pengadaan mereka, “katanya sebagaimana dilaporkan Defense One Sabtu 9 Juni 2018.

Bulan lalu, Kaidanow dilaporkan mengunjungi New Delhi di mana dia terlibat dalam pembiacaraan yang sangat baik dan  sangat produktif dengan para pejabat India dalam sejumlah hal. Salah satunya termasuk sanksi Amerika yang dikenakan terhadap perusahaan-perusahaan Rusia termasuk Almaz-Antey,  produsen sistem rudal permukaan ke udara S- 400 yang akan dibeli India.

“Akuisisi sistem ini  bermanfaat bagi pemerintah Rusia. Harapan kami berbeda yakni negara-negara lain akan memperhitungkannya ketika mereka membuat keputusan,” katanya.

Sebelumnya, Amerika Serikat memperingatkan Turki tentang risiko melanjutkan pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia. Washington mengancam tidak akan mengirimkan jet tempur F-35 yang dibeli negara tersebut.

Ankara,  menolak tuntutan Washington tersebut dengan menyatakan bahwa segala kemungkinan sanksi terhadap Turki tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan.