TNI AU akan Miliki Delapan Skuadron Jet Tempur
Angkatan Udara Indonesia

TNI AU akan Miliki Delapan Skuadron Jet Tempur

Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) berencana memiliki delapan skuadron pesawat tempur pada 2024. Kekuatan ini untuk  menghadapi tuntutan tugas ke depan yang makin kompleks.

“Sesuai dengan perencanaan kekuatan materiil, kita berharap memiliki delapan skuadron udara tempur dengan  kekuatan 16 pesawat dengan kesiapan masing-masing skuadron udara rata-rata 80 persen,” kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat ceramah pembekalan kepada perwira siswa (pasis) Sekolah Kesatuan Komando TNI AU (Sekkau) Angkatan 103 TP. 2018, di kampus Sekkau Lanud halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.

Sekkau A-103, diikuti 57 pasis, dengan perinciian, 50 pasis TNI AU, 2 pasis TNI AL, satu pasis TNI AD, dan empat pasis manca negara masing-masing satu orang dari Filipina, Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Yuyu menambahkan, selain skuadon tempur, TNI AU juga akan memiliki enam skuadron udara angkut berat, sedang dan ringan yang memiliki kekuatan per skuadron sebanyak 16 pesawat. Saat ini TNI AU memiliki lima skuadron tempur.

Keberadaan skuadron ini untuk mendukung mobilitas pasukan dan logistik pada dua trouble spot. “Untuk skuadron angkut, TNI AU akan mengganti pesawat C-130B dengan pesawat angkut sekelas IL-76/A-400/C-17, dan sudah mengganti pesawat F-27 Fokker/CN-235 dengan pesawat sekelas atau di atas CN-295/C-27 Spartan, yang masing-masing skadron mempunyai tingkat kesiapan  rata-rata 80 persen, jelas KSAU.

Selain itu, Yuyu juga menjelaskan wacana TNI untuk melaksanakan penggelaran pangkalan TNI terpadu. Pangkalan ini akan tersebar pada beberapa daerah antara lain Natuna, Selaru, Morotai, Biak, dan Merauke.

“Penggelaran benteng-benteng pertahanan terpadu tri atra tersebut, diwujudkan dalam upaya untuk memperkuat sistem pertahanan Negara dalam mengantisipasi perkembangan ancaman yang terus meningkat,” ucap KSAU.