Presiden Rusia Vladimir Putin kembali memamerkan kemampuan senjata negaranya dengan mengatakan rudal antarbenua hipersonik baru mereka mampu melesat 20 kali kecepatan suara.
“Lebih cepat dari 20 Mach, 20 kali kecepatan suara. Saya tidak berpikir negara-negara lain akan mengembangkan senjata semacam itu di tahun-tahun mendatang dan kita sudah memilikinya, ”kata Putin wawanara tahunan yang disiarkan televisi dengan publik Rusia Kamis 7 Juni 2018.
Mach adalah satuan untuk mengukur kecepatan, terutama pesawat terbang, dalam kaitannya dengan kecepatan suara. Satu Mach kira-kira setara dengan 1.192 kilometer per jam. Oleh karena itu jika 20 Mach maka kecepatan tersebut bisa mencapai 23.040 kilometer per jam. Dengan kecepatan ini maka rudal tersebut bisa mengelilingi bumi di sepanjang khatulistiwa dalam waktu sekitar satu jam dan 44 menit.
Pemimpin Rusia itu juga mengatakan bahwa rudal baru yang dikenal sebagai “Avant-garde” itu akan mampu mengubah arah dan ketinggian, yang membuatnya tak terhentikan. Dia mengatakan bahwa rudal itu dalam produksi dan akan memasuki layanan tahun depan.
Putin juga menyentuh beberapa fitur dari rudal hipersonik lain, yang sudah dalam layanan dengan megnatakan “Sistem hipersonik yang diluncurkan di udara Dagger, adalah rudal hipersonik yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.”
Presiden Rusia lebih lanjut secara singkat berkomentar tentang sistem senjata laser, yang juga sudah ada dalam layanan tentara Rusia, dan bahwa rudal balistik baru yang lebih kuat, yang disebut Sarmat, akan siap pada 2020.
Sarmat, yang diluncurkan pada bulan Maret, telah disebut-sebut memiliki hampir tidak ada batas jangkauan. Rudal ini mampu membawa muatan besar ke mana saja di planet ini, dan direncanakan untuk menggantikan rudal era Soviet, Voevoda.
Putin menggambarkan perkembangan generasi baru senjata canggih sebagai reaksi alami terhadap penarikan Amerika dari Anti-Ballistic Missile Treaty tahun 1972, yang ditandatangani antara Moskow dan Washington untuk membatasi penggunaan sistem pertahanan rudal untuk menjamin keseimbangan strategis.
Dia menambahkan bahwa Amerika menarik keluar dari perjanjian tersebut pada tahun 2002, yang merupakan upaya untuk memajukan teknologi rudalnya. Hal ini, menurutnya, merupakan upaya Amerika untuk mematahkan keseimbangan strategis.
“Tapi kami menanggapi dengan sistem senjata modern kami yang tidak diragukan lagi menjamin paritas itu,” lanjut Putin.