Setelah dikuncilkan oleh tetangganya sejak 2017 lalu Qatar seperti jor-joran dalam membeli peralatan militer terutama pesawat tempur.
Negara kaya raya ini telah memesan 36 Boeing F-15 paling canggih, 36 Dassault Rafale, dan 24 Eurofighter Typhoon.
Padahal selama ini mereka hanya mengoperasionalkan 12 Mirage 2000 yang nantinya akan dipensiun jika pesawat baru sudah datang. Bahkan sempat muncul kabar Qatar juga ingin membeli jet tempur Su-35 dari Rusia.

Pentagon telah memberi izin kepada kontraktor pertahanan Raytheon untuk menjual sistem pertahanan udara Patriot ke angkatan bersenjata Qatar. Raytheon akan mendapatkan lebih dari US$ 150 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk menginstal dan memelihara sistem pertahanan Patriot ke negara teluk tersebut.
Qatar juga telah menandatangani kontrak untuk pembelian 28 helikopter militer NH90 pada 2017. Kesepakatan tersebut, yang mencakup 16 NH90 dalam konfigurasi taktis (TTH) dan 12 NH90 konfigurasi angkatan laut (NFH) yang akan mendukung rencana negara tersebut untuk memodernisasi armada helikopter militer mereka.

Qatar juga memborong 85 kendaraan lapis baja BMC Turki yang terdiri dari kendaraan tahan ranjau, penyergapan dan multi-fungsi.
Anadolu melaporkan Qatar akan membeli 50 kendaraan Mine-Resistant Ambush Protected BMC Kirpi (Hedgehog) dan 35 kendaraan lapis baja multinasional BMC Amazon 4×4 untuk Qatar.