Angkatan bersenjata Belarusia telah mendemonstrasikan drone quadcopter baru yang dapat membawa peluncur roket anti-tank RPG-26.
Drone ini membawa roket single-shot RPG-26 yang dipecat dari jarak jauh oleh operator pesawat tak berawak. Dan meski pesawat tak berawak memiliki efektivitas yang meragukan sebagai penghancur tank, itu adalah pertanda mematikan dari hal-hal yang akan datang di medan perang tak berawak.
Sebuah video yang diambil pada 18 Mei di Lapangan Pelatihan Losvido di Belarus memamerkan drone baru. Sebuah quadcopter membawa apa yang tampaknya menjadi peluncur granat roket-RPG-26 yang lepas landas dan menembakkan roket ke target yang tidak diketahui. Video itu ditemukan dan diposting online oleh DefenceBlog.
Jenis drone tidak diketahui, tetapi tampaknya quadcopter yang mampu mengangkat beban setidaknya 7 lbs. RPG-26 yang dibawanya adalah peluncur roket sekali tembakan.
Awalnya dirancang selama Perang Dingin untuk pasukan darat Soviet, senjata ini adalah tabung sederhana dengan tombol tembak. Di dalamnya ada roket jarak pendek 72,5 milimeter dengan hulu ledak shaped charge.
RPG-26 memiliki berat 6,39 lbs, memiliki jangkauan sekitar 250 meter, dan mampu menembus armor baja homogen antara 400 hingga 500 milimeter.
Namun RPG-26 tidak dapat menembus baju besi M1 Abrams Amerika di bagian depan atau samping. Namun, drone mungkin manuver untuk menembak di bagian atas atau belakang tank, di mana armornya lebih tipis.
RPG-26 juga bisa berbahaya untuk kendaraan ringan seperti M2 Bradley, kendaraan tempur Stryker, dan Army Mult Purpose Vehicle (AMPV) baru.
Namun hal yang sangat dibutuhkan dalam sistem semacam ini adalah akurasi. Bagaimana mengarahkan drone ke sudut tembak yang benar menjadi hal yang penting.
Pesawat tak berawak tampaknya kurang memiliki sistem penargetan yang bermanfaat dan video tersebut bahkan tidak perlu menampilkan roket yang terbang ke bawah.
Idealnya, sistem seperti ini akan memiliki kamera yang sejajar dengan jalur roket, dengan titik penunjuk yang diproyeksikan pada layar operator pesawat tak berawak.
Tetapi drone antitank Belarusia ini bisa menjadi awal dari apa yang bisa menjadi tren yang sangat tidak nyaman bagi tank-tank Barat.
RPG-29 “Vampir”, sebuah roket 105-milimeter terbukti telah mampu menonaktifkan tank Abrams. Meskipun RPG-29 lebih berat tetapi jika pembuat drone melipatgandakan kemampuan muatannya maka membawa RPG-29 bisa saja dilakukan.