More

    Qatar Beli S-400, Arab Saudi Ancam Lakukan Tindakan Militer

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia kembali menjadi sumber ketegangan. Kali ini justru sesama  negara Arab.

    Arab Saudi dilaporkan gelisah dan marah dengan kabar Qatar, negara yang sedang dikucilkan oleh negara-negara Arab, dilaporkan telah membeli sistem pertahanan udara jarak jauh tersebut.

    Bahkan Raja Arab Saudi diduga secara khusus menulis surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, meminta agar membantu mencegah penjualan sistem pertahanan udara S-400 Rusia ke Qatar. Jika hal itu sampai terjadi maka Riyadh mungkin harus menggunakan tindakan drastis.

    Surat kabar Prancis, Le Monde mengutip sumber  yang akrab dengan masalah ini, melaporkan Raja Salman menyatakan “kkeprihatinan mendalam” tentang negosiasi yang sedang berlangsung antara Doha dan Moskow.

    Menurut Ryadh penyebaran sistem anti-udara S-400 di Qatar dapat mengancam keamanan wilayah udara Saudi.

    “Kerajaan akan siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghilangkan sistem pertahanan ini, termasuk tindakan militer,” tulis media tersebut Sabtu 1 Mei 2018.

    Menurut Le Monde, Raja Salman melalui suratnya meminta Presiden Macron untuk membantu mencegah kesepakatan S-400 dan menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

    “Dalam situasi ini, kerajaan siap mengambil semau langkah yang diperlukan untuk mengeliminasi sistem pertahanan itu termasuk aksi militer,” kata Raja Salman dalam surat yang dikirimkan untuk Macron.

    Sebelumnya, pembelian sistem pertahanan itu diungkapkan Duta Besar Qatar untuk Rusia pada Januari tahun ini yang mengatakan jika negaranya menginginkan sistem pertahanan udara yang lebih maju. Keinginan itu diungkapkan setelah perjanjian kerjasama militer antara kedua negara pada Oktober 2017 lalu.

    Seperti diketahui, anggota kerjasama negara teluk (GCC) yang berisikan Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab melakukan blokade laut, darat dan udara terhadap Qatar. Pemutusan hubungan diplomatik itu dilakukan sejak 5 Juni tahun lalu.

    Negara-negara GCC menuduh Doha telah mendukung kegiatan terorisme dan menyebakan ketidakstabilan di kawasan. Namun, pemerintah Qatar secara berulang kali menolak tudingan tersebut.

    Arab Saudi juga menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk membeli sistem senjata S-400 dan Duta Besar Saudi untuk Rusia Rayed Krimly mengatakan kepada Sputnik, Riyadh saat ini sedang mengerjakan “rincian teknis perjanjian itu.”

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this