Pentagon dilaporkan mempertimbangkan untuk menginstal sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) di tengah hubungan antara Washington dan Moskow sudah pada titik terendah.
Para ahli memperingatkan bahwa langkah semacam itu dapat secara signifikan meningkatkan ketegangan dengan Rusia. Hal ini mengingat Kremlin sudah mengutuk penempatan senjata ini di Korea Selatan tahun lalu.
Sistem anti-rudal THAAD telah diminta oleh Komando Eropa Amerika untuk beberapa waktu, dan menyebarkannya di sana bisa membuat sekutu Amerika akan lebih aman menghadapi kemungkinan agresi Iran dan Rusia.
Dua sumber yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada Reuters bahwa militer Amerika secara aktif mendiskusikan pengerahan THAAD di Jerman, yang dapat membantu menutupi celah radar karena adanya penundaan dalam penyelesaian situs pertahanan rudal Aegis Ashore di Polandia. Situs ini tidak akan selesai hingga 2020.
Mengikuti keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik Amerika dari perjanjian nuklir Iran, dilaporkan ada kekhawatiran di antara beberapa di Eropa tentang kemampuan rudal balistik Teheran.
“Menyebarkan THAAD ke Jerman akan menjadi pesan politik lebih lanjut kepada Eropa bahwa kami serius melindungi sekutu kami” seorang pejabat militer Amerika yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
“Penilaian awal adalah bahwa Jerman kemungkinan besar tidak akan memiliki masalah dengan penyebaran THAAD.”
Para ahli mengatakan bahwa jika ini terjadi, Moskow pasti akan mengutuk langkah itu, tetapi juga mengakui bahwa NATO memiliki alasan yang sah untuk khawatir tentang kegiatan Rusia di wilayah tersebut.
“Saya yakin Kremlin akan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi penyebaran THAAD AS di Jerman,” kata Heather Conley, Direktur Program Eropa di Center for Strategic and International Studies (CSIS), kepada Business Insider Sabtu 2 Juni 2018.
“Mereka telah menyuarakan keprihatinan tentang penyebaran THAAD di Pasifik, bersama dengan China.”
“Ketika kita mendekati KTT NATO pada bulan Juli, penyebaran potensial ini dapat menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu juga,” kata Conley.
“Tapi Rusia dilaporkan menempatkan rudal Iskander di Kaliningrad, jadi ada masalah perlindungan kekuatan NATO yang sah untuk dipertimbangkan juga.”
Jeffrey Rathke, seorang peneliti senior dan wakil direktur Program Eropa di CSIS, juga menunjukkan penyebaran THAAD di Jerman tidak akan selalu menutup celah radar yang diciptakan oleh penundaan dalam penyelesaian situs pertahanan rudal Aegis Ashore di Polandia karena kisaran sistem kira-kira 124 mil.
“Tetapi sistem ini dapat dipindahkan, sehingga memilikinya [di Jerman] akan membuatnya mudah dipindahkan ke bagian lain dari teater Eropa saat diperlukan,” tambah Rathke.
Sejauh ini Departemen Pertahanan telah menyangkal ada rencana untuk menempatkan THAAD di Jerman.
“Saat ini tidak ada rencana untuk menempatkan sistem THAAD di Jerman,” kata juru bicara Pentagon Eric Pahon kepada Reuters.
“Kami tidak mendiskusikan potensi perencanaan militer di masa depan, karena kami tidak ingin memberi sinyal niat kami kepada musuh potensial. Jerman tetap berada di antara mitra terdekat dan sekutu terkuat kami. ”
