Amerika Bisa Makin Gerah, Arab Saudi Terus Nego S-400
S-400

Amerika Bisa Makin Gerah, Arab Saudi Terus Nego S-400

Arab Saudi menyatakan negosiasi pembelian sistem pertahanan udara rudal S-400 buatan Rusia terus bergerak maju dan kedua pihak sedang bekerja pada rincian teknis dari kontrak.

“Kami menandatangani kontrak selama kunjungan Raja, apa yang sekarang terjadi adalah pelaksanaannya memerlukan rincian teknis transfer teknologi, rincian teknis lainnya antara para ahli dari kedua belah pihak ,” kata Duta Besar Saudi untuk Rusia Rayed Krimly kepada Sputnik Kamis 31 Mei 2018.

“Para ahli harus menyelesaikan diskusi mereka, kami tidak dapat menetapkan tanggal untuk akhir diskusi. Namun, ia semua berjalan dengan cara yang sangat positif, “kata Krimly.

Pada 5 Oktober 2018, media Rusia mengutip kantor informasi dari The Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSVTS) mengkonfirmasi kesepakatan dengan Arab Saudi, untuk penjualan sistem pertahanan udara S-400, sistem anti-armor Kornet-M dan peluncur roket Tos-A1, peluncur granat AGS-30 dan AK-103 Kalashnikov. Kesepakatan diambil selama kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud pada saat itu.

CEO Rostec Corporation Rusia Sergey Chemezov mengatakan pada bulan Desember bahwa pembicaraan sedang berlangsung, tetapi belum ada kontrak yang ditandatangani.

Seperti diketahui Amerika dalam beberapa waktu terakhir dibuat gerah dengan S-400 setelah Turki memutuskan untuk membeli senjata tersebut. Bahkan Washington mengancam akan menangguhkan pengiriman jet tempur F-35 jika Turki memaksakan keinginannya tersebut.

Amerika juga mengeluhkan rencana India untuk membeli senjata serupa. Sementara Arab Saudi diketahui juga salah satu sekutu dekat Amerika.