Pernyataan Amerika bahwa China melakukan memilitarisasi di Laut China Selatan dinilai Beijing sebagai tuduhan konyol.
Sebelumnya pada Selasa 29 Mei 2018 Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan Washington akan menghadapi tindakan China di perairan yang disengketakan tersebut.
Mattis mengatakan Amerika Serikat akan mendorong kembali tekanan terhadap apa yang dilihatnya sebagai militerisasi pulau-pulau di Laut China Selatan meskipun Beijing mengutuk pelayaran melalui wilayah itu pada akhir pekan oleh dua kapal US Navy.
“Kehadiran militer Amerika Serikat di Laut China Selatan lebih besar daripada China dan negara-negara lain yang mengelilingi lautan tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada briefing regular Kamis 31 Mei 2018.
Hua juga mempertanyakan apakah operasi “kebebasan navigasi” Angkatan Laut Amerika benar-benar tentang melestarikan hak bagi kapal untuk berlayar melalui wilayah atau upaya untuk mempertahankan hegemoni.
“Ini kedengarannya seperti kasus pencuri yang menangis ‘menghentikan pencuri’ untuk menutupi kesalahan mereka,” katanya.
Berbicara pada briefing terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan mereka telah mencatat bahwa Amerika Serikat baru-baru ini menutup mata terhadap fakta-fakta.
“Tidak ada negara yang memiliki hak untuk membuat komentar yang tidak bertanggung jawab tentang pembangunan fasilitas pertahanan yang diperlukan China di wilayahnya sendiri,” kata Ren.
Namun, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat secara resmi telah mengusulkan Mattis untuk mengunjungi China untuk melakukan pembicaraan dan koordinasi secara rinci. Namun dia tidak menyebutkan kapan pertemuan itu akan dilakukan.
Global Times, tabloid China yang didukung negara dalam sebuah editorial pada hari Kamis bahwa China harus bersiap untuk secara dipaksa menanggapi setiap campur tangan Amerika yang “ekstrem” di Laut China Selatan.
“Selain mengerahkan senjata pertahanan di Kepulauan Spratly, China harus membangun sistem penangkalan yang kuat, termasuk pangkalan udara dan kekuatan angkatan laut dan pangkalan angkatan laut,” kata surat kabar itu.
Seperti dilaporkan sebelumnya dua kapal perang Angkatan Laut Amerika berlayar di dekat pulau Laut China Selatan yang diklaim oleh China pada hari Minggu, yang memicu kemarahan di Beijing, yang mengklaim sebagian besar perairan strategis tersebut
Foto-foto satelit terbaru menunjukkan bahwa China tampaknya telah menempatkan rudal permukaan ke udara yang dipasang di truk atau rudal jelajah anti kapal di Woody Island.
Bulan ini, Angkatan Udara China juga mendaratkan bomber di pulau-pulau yang disengketakan sebagai bagian dari latihan.