Senjata Rusia Yang Berakhir Pada Prototipe

Senjata Rusia Yang Berakhir Pada Prototipe

Banyak senjata yang dirancang akhirnya lahir dengan kualitas yang hebat dan akhirnya terkenal. Tetapi tidak jarang, hasil akhir dari perjuangan adalah kegagalan. Senjata yang dibangun ditolak dan akhirnya gagal produksi.

Bahkan ada yang menyebut untuk bisa melahirkan satu senjata yang bisa diterima militer, biasanya ada sekitar 10 yang terbukti tidak efektif.

Namun sebenarnya tidak seluruh upaya sia-sia. Meski akhirnya tidak masuk garis produksi, senjata itu kemudian menjadi dasar untuk pengembangan senjata generasi baru.

Rusia, yang dikenal sebagai salah satu produsen senjata terkemuka di dunia juga tidak luput dari masalah tersebut. Beberapa senjata mereka berhenti pada tahap prototipe dan akhirnya tidak dilanjutkan dengan sejumlah alasan. Berikut lima di antaranya:

K-162

Golden Fish

Proyek 661 Anchar, yang secara luas dikenal sebagai kapal selam bertenaga nuklir K-162 atau K-222, dan oleh NATO disebut sebagai Kelas Papa masih dianggap sebagai kapal selam tercepat yang dibangun di dunia.

Kapal selam ini berhasil mencapai kecepatan 44,7 knot atau sekitar 82,8 km / jam. Kapal membawa 10 rudal jelajah dan 12 torpedo, yang dapat diluncurkan oleh kapal dan kemudian secara cepat bemanuver meninggalkan lokasi penembakan untuk menghindari serangan balik.

Masalah dengan K-222 adalah bahwa lambungnya dibangun dari titanium, yang membuatnya sangat mahal. Inilah yang kemudian melahirkan julukan Golden Fish atau ikan emas karena mahalnya.

Selain dari ini, kapal selam itu juga sangat bising yang tentu saja menjadi kelemahan yang sangat sulit untuk ditoleransi. Satu K-222 hanya ditugaskan pada tahun 1969 dan dipensiun setelah 20 tahun pelayanan. Beberapa ide yang digunakan dalam produksinya digunakan selama pembangunan kapal selam bertenaga nuklir lainnya, seperti Project 670 Skat atau yang disebut Kelas Charlie oleh NATO.

Ekranoplan ‘Caspian Monster’

Monster Kaspia

Ekranoplan Kelas Lun atau yang dikenal sebagai Duck oleh NATO adalah pesawat yang juga disebut sebagai ground effect vehicle. Platfrom ini bisa terbang tipis di atas permukaan air. Tidak seperti kebanyakan kendaraan yang serupa,

Kelas Lun sangat besar dengan panjang 74m dan lebar 44m. Pesawat juga membawa enam rudal anti-kapal Moskit P-270 dengan 300kg hulu ledak.

Setengah dari jumlah itu sudah cukup untuk membunuh kapal induk yang memang menjadi target utama dari pengembangan senjata ini. Kelas Lun juga bisa mendekati targetnya dengan kecepatan mengesankan yakni 297 knot atau 550 km / jam atau. Karena meluncur di atas permukaan air, kebanyakan sistem radar tidak akan mendeteksi sampai terlambat.

Lun didasarkan pada prototipe sebelumnya, Korabl Maket, yang dikenal di negara-negara Barat sebagai Rakasa Kaspia. Sayangnya, pesawat ini juga bernasib seperti Golden Fish.

Pada tahun 1987, ketika Lun pertama dikerahkan, Uni Soviet tidak dapat mengumpulkan dana untuk membawanya ke seri produksi serta meninggalkan proyek tersebut.

Namun, para pembangun Monster Caspian asli mengumumkan pada tahun 2015 bahwa mereka telah memulai pengembangan untuk versi modern dari ekranoplan.

NEXT