Angkatan Laut Amerika Serikat kembali menghangatkan situasi dengan mengirimkan dua kapal perangnya untuk berlayar di dekat pulau-pulau di Laut China Selatan yang diklaim oleh China sebagai wilayah kedaulatannya.
Dua pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters dua kapal tersebut diukirim pada Minggu 27 Mei 2018.
Pelayaran tersebut merupakan suatu langkah yang sepertinya membuat marah Beijing sementara Presiden Donald Trump mengupayakan kelanjutan kerja sama mengenai Korea Utara.
Operasi itu adalah usaha paling terbaru untuk membalas apa yang Washington lihat upaya-upaya Beijing membatasi kebebasan navigasi di perairan strategis itu.
Sementara operasi ini telah direncanakan beberapa bulan lalu, dan operasi-operasi serupa telah dilakukan secara rutin, pelayaran itu berlangsung pada saat sensitif dan hanya beberapa hari setelah Pentagon tak mengundang China turut dalam latihan besar angkatan laut dengan tuan rumah AS.
Dua pejabat Amerika itu, yang tak bersedia jatidirinya disebutkan, mengatakan kapal destroyer yang dilengkapi peluru kendali USS Higgins dan USS Antietam, kapal penjelajah yang juga dilengkapi rudal, berada di dalam kawasan 12 mil laut dari kepulauan Paracel, di antara rangkaian pulau-pulau kecil, karang dan beting yang menyebabkan China terlibat perselisihan dengan negara-negara tetangganya.
Kapal-kapal militer Amerika itu bermanuver dekat kepulauan Tree, Lincoln, Triton dan Woody di Paracel, kata pejabat-pejabat itu.
Pembatalan pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menambah renggang hubungan AS-China di tengah-tengah perselisihan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Pengeritik operasi itu mengatakan bahwa operasi-operasi itu punya dampak kecil atas tingkah laku China dan hanya simbolik.