
Keberhasilan Katyusha dalam pertempuran, desain sederhana dan efektivitas biaya telah memastikan dengan turunannya yang luas dan banyak digunakan bahkan hari ini. Istilah Katyusha masih digunakan sebagai nama generik untuk menggambarkan MLRS kaliber berbeda Rusia tetapi dengan awalan BM.

Varian paling terkenal, pasca Perang Dunia II adalah Grad BM-21 yang mulai beroperasi pada tahun 1962 dan masih digunakan secara luas. Sama seperti BM-13, BM-21 difokuskan pada kesederhanaan, senjata dan efektivitas biaya, yang membuatnya populer di kalangan militer dan kelompok-kelompok pemberontak.
Peluncur ini memiliki 40 tabung peluncuran, yang menembakkan roket 122 mm dengan jangkauan maksimum 20-35 km tergantung pada roket.

Ada varian lain yang mendahului BM-21, yakni BM-14 140 mm yang diperkenalkan pada tahun 1952. Menariknya, senjata ini secara luas digunakan oleh kelompok pemberontak dan ekstrimis saat ini karena sangat kompak dan murah.
Penggunaan terbaru dikonfirmasi pada tahun 2013 selama Perang Saudara Suriah, di mana kemampuannya untuk menyediakan senjata yang menghancurkan dalam serangan saturasi.
Senjata ini kemudian digantikan oleh BM-27 dan BM-30 MLRS berat, yang mampu memecat mamsing-masing roket 220 mm dan 300 mm. Katyusha ini dapat dilengkapi dengan jarak jauh, roket dipandu yang dapat menghanam target pada jarak dan akurasi beberapa lebih lebih besar dibandingkan Katyusha era Perang Dunia II.

BM-27 dapat menembak target pada 20 km, sedangkan BM-30 bisa mencapai titik lebih dari 90 km. Peluncur ini mampu memberikan bahan peledak besar dalam waktu yang sangat singkat dan dapat membuat BM-13 terlihat seperti mainan berbahaya.
Sebuah salvo yang terkoordinasi dari 300 roket mm dari beberapa baterai dapat dengan mudah meratakan divisi tentara dan menimbulkan kerusakan psikologis besar pada musuh.

Avatar terbaru dari Katyusha adalah dalam bentuk 9A52-4 Tornado MLRS. Ini adalah sebuah peluncur roket universal yang menggabungkan roket BM-21, BM-27 dan BM-30 dengan chasis umum 8 × 8 yang sangat mobile.
Senjata ini juga menggunakan peletakan otomatis, pengendalian tembakan, navigasi satelit dan sistem penentuan posisi yang memungkinkan untuk menembak dengan akurasi tinggi.

Peluncur ini akan menjadi masa depan artileri roket Rusia dan akan memastikan Katyusha tetap relevan melalui abad ini.
Sumber: defencylopedia