Site icon

Tinggalkan Amerika, Uni Eropa,Rusia dan China Bahas Nuklir Iran

Sputnik/Reuters

Keputusan Presiden Amerika Donald Trump untuk meninggalkan perjanjian nuklir 2015 dengan Iran menimbulkan keprihatinan serius dan kekhawatiran di kalangan sekutu Eropa.

Para diplomat dari Jerman, Prancis, Inggris, yang dipimpin oleh diplomat senior Uni Eropa Helga Schmid, dan juga dari Rusia dan China, akan bertemu di Wina pekan depan untuk membahas perjanjian baru dengan Iran yang serupa dengan kesepakatan 2015. Bedanya perjanjian juga akan mengekang Program rudal balistik Teheran dan peran yang dimainkannya di kawasan itu.

Welt am Sonntag melaporkan Minggu 20 Mei 2018 para perunding berharap bahwa kesepakatan yang diubah akan membantu membawa Amerika untuk kembali ke atas kapal perundingan dan membujuk Presiden Trump untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Perjanjian baru ini juga dilaporkan memberikan bantuan keuangan kepada Iran.

Para peserta juga diharapkan untuk membahas bagaimana agar sanksi Washington tidak digunakan melawan perusahaan-perusahaan Eropa, yang terus melakukan bisnis dengan Teheran.

Perwakilan Amerika tidak akan menghadiri pertemuan Wina, juga tidak jelas apakah perwakilan Iran akan mengambil bagian.

Laporan media itu muncul hanya beberapa hari setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengunjungi kota Sochi untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan kesepakatan nuklir Iran menjadi agenda tinggi.

“Kami berbicara tentang situasi sulit di tengah penarikan Amerika dari kesepakatan nuklir Iran. Jerman, Inggris, Prancis dan semua rekan kami di Uni Eropa mendukung perjanjian ini dan kami akan terus mematuhinya di masa depan, ” kata Merkel mengatakan selama konferensi pers bersama dengan Putin pada hari Jumat.

Dalam respon yang jelas terhadap keputusan Amerika untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran, Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengumumkan bahwa blok tersebut berencana untuk menerapkan undang-undang tahun 1996 yang akan melarang perusahaan-perusahaan Eropa agar tidak mematuhi sanksi apa pun yang akan diberlakukan kembali oleh Amerika terhadap Teheran.

Juncker mengatakan bahwa para pemimpin Uni Eropa juga telah memutuskan untuk mengizinkan Bank Investasi Eropa untuk memfasilitasi investasi perusahaan-perusahaan Eropa di Iran dan bahwa Komisi Eropa akan terus bekerja sama dengan Teheran.

Miguel Arias Canete, komisaris Eropa untuk energi dan iklim, meyakinkan Iran pada hari Sabtu bahwa Uni Eropa ingin tetap membuka perdagangan meskipun penarikan Amerika dari kesepakatan nuklir.

Perjanjian nuklir Iran, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA,) ditandatangani oleh Teheran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Amerika, Prancis, Inggris, Rusia dan China – plus Jerman pada 14 Juli 2015 yang memberlakukan pembatasan ketat pada program nuklir Iran sebagai imbalan pelonggaran sanksi ekonomi

Exit mobile version