China semakin menunjukkan kekuasaanya di wilayah Laut China Selatan. Kali ini negara tersebut menegaskan tidak ada negara, organisasi, perusahaan atau individu yang boleh melakukan eksplorasi minyak dan gas atau eksploitasi di perairan China tanpa izin dari mereka.
Juru bicara Kementrian Lu Kang pada Kamis 17 Mei 2018 membuat komentar ketika ditanya tentang pengeboran baru-baru ini oleh Rosneft Vietnam BV, sebuah unit perusahaan minyak negara Rusia Rosneft, di sebuah wilayah Laut Cina Selatan yang diklaim oleh China.
“Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk dengan sungguh-sungguh menghormati hak kedaulatan dan yurisdiksi China dan tidak melakukan apa pun yang dapat berdampak pada hubungan bilateral atau perdamaian dan stabilitas kawasan ini,” kata Lu.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilintasi komoditas perdagangan senilai sekitar sekitar 5 triliun dolar amerika setiap tahunnya. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim pada wilayah itu.
China juga terus meningkatkan kehadiran militer di pulau-pulau buatan yang ada di kawasan tersebut. Kabar terkahir Beijing juga telah menempatkan sistem rudal pertahanan udara mereka.
Amerika Serikat menjadi salah satu pihak yang menentang keras klaim China. Angkatan Laut negara tersebut secara rutin melakukan patroli di kawasan tersebut yang kerap membuat hubungan kedua negara tegang dan terlibat dalam retorika keras.