Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kapal Angkatan Laut Rusia siaga permanen di Laut Mediterania.
“Karena ancaman serangan oleh teroris internasional di Suriah, kapal kami yang membawa rudal jelajah Kalibr akan terus dikerahkan di Laut Mediterania,” kata Putin pada pertemuan militer Selasa 15 Mei 2018.
Berbicara lebih lanjut, presiden Rusia mengatakan bahwa latihan dan misi laut jauh harus dilanjutkan. “Sekitar 102 misi laut oleh kapal-kapal Rusia dan kapal selam akan dilakukan,” tambah Putin.
Pada saat yang sama, Vladimir Putin mencatat bahwa Rusia akan terus memperkuat bagian maritim dari pasukan nuklirnya untuk meningkatkan peran Angkatan Laut Rusia dalam pencegahan nuklir negara itu.
Selama misi tahun lalu, kapal perang meluncurkan rudal jelajah dari Laut Mediterania pada posisi militan ISIS dan pemberontak di Suriah.
Rusia telah berkali-kali menggunakan Rudal Kalibr dalam misi tempur di Suriah. Pada tanggal 7 Oktober 2015, Frigat Kelas Gepard Rusia, Dagestan dan tiga korvet kecil kelas Buyan yang berlayar di Laut Kaspia melepaskan serangan degan 26 rudal jelajah Kalibr dari Vertical Launch System mereka. Melesat 900 mil di atas wilayah Iran dan Irak sebelum menghantam target di Suriah.
Pada bulan November 2015 masih dilakukan kelompok tugas Dagestan dengan melesatkan salvo 18 rudal Kalibr. Selanjutnya pada 9 Desember 2015 kapal selam Kelas Improved Kilo Rostov-na-Donu juga meluncurkan salvo rudal Kalibr ke sasaran di Suriah, menandai debut tempur modern kekuatan kapal selam Rusia.
Pada 2016, frigat Rusia di Mediterania menghantam Aleppo dan Idlib dengan setidaknya tiga rudal jelajah ini.
Dikembangkan oleh Biro Desain Novator, rudal Kalibr memiliki jarak tempuh sekitar 1.500 kilometer dan memiliki berat yang bervariasi, dari 1.300 hingga 2.300 kilogram.