Dalam dekritnya, Putin memerintahkan pemerintah baru untuk menyusun rencana terperinci pada 1 Oktober 2018, yang ditujukan pada tujuan-tujuan sosial yang menurut jajak pendapat mendapat perhatian besar banyak orang Rusia.
Program termasuk meningkatkan pendapatan riil, meningkatkan dana pensiun, memperbaiki perumahan, mengurangi kemiskinan, dan memperluas akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas.
Dia juga menyerukan rencana untuk berinvestasi dalam industri berteknologi tinggi dan berorientasi ekspor, dan menciptakan “koridor transportasi” untuk memperkuat jalan Rusia, kereta api, dan koneksi laut dengan dunia yang lebih luas.
Pemotongan untuk pembelanjaan pertahanan akan mengarah ke penjaminan agenda itu. Namun nyatanya, pembelanjaan pertahanan Rusia sudah mulai menurun.
Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) Â pengeluaran militer Rusia turun 20% tahun lalu, penurunan besar pertama dalam dua dekade terakhir.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa prioritas pergeseran Putin bertepatan dengan perasaan warga Rusia yang sebagian mengaku letih dengan perang.
Sebuah survei bulan lalu oleh lembaga independen Levada Center menemukan bahwa setidaknya setengah dari orang Rusia menghargai status negara mereka kembali menjadi kekuatan besar.
Tapi 45% kesalahan Putin karena “gagal memastikan distribusi pendapatan yang adil untuk kepentingan orang biasa. Angka ini naik dari 39% pada Maret 2015 ketika survei terakhir dilakukan.
Jajak pendapat lain oleh lembaga VTsIOM yang didanai negara menegaskan bahwa peringkat dukungan ke Putin hampir mencapai titik tertinggi sepanjang masa dari 82%. Paradoksnya, pada saat yang sama hampir 90% responden mengatakan negara itu membutuhkan beberapa tingkat reformasi, sementara hanya 2% mengatakan mereka tidak berpikir perubahan diperlukan.