
Secara keseluruhan, Moskow melakukan 219 tes atmosfer, udara dan ruang angkasa. Seperti Amerika Serikat, Uni Soviet terikat oleh Perjanjian Pelarangan Uji Terbatas tahun 1963 untuk membatasi pengujian selanjutnya di bawah tanah. Sebanyak 496 tes lainnya dilakukan di bawah tanah.
Seperti Amerika Serikat, populasi militer dan sipil Uni Soviet juga menderita akibat uji coba nuklir. Personel militer terpapar selama insiden seperti tes Totskoye. Pada tahun 1992, diperkirakan sekitar 60.000 orang yang tinggal di Kazakhstan dekat lokasi uji STS meninggal karena kanker akibat radiasi.
Selain itu juga terjadi cacat lahir akibat kelainan kromosom yang terus muncul pada anak yang lahir tiga generasi setelah terpapar radiasi.
Uni Soviet menguji senjata nuklir terakhirnya pada tanggal 24 Oktober 1990, dua tahun sebelum Amerika Serikat dan beberapa bulan sebelum negara itu bubar.
Selama tahun 1990an, media berita Rusia dan Kazakh mengklaim sebuah tes telah disiapkan untuk bulan Mei 1991, namun perangkat 0,3 kiloton itu ditinggalkan di sebuah terowongan yang berada 400 kaki di bawah tanah. Perangkat itu diduga dihancurkan pada tahun 1995 dengan peledak seberat 800 pound.
Pecahan Soviet tidak melanjutkan pengujian termasuk kecuali Rusia yang menunjukkan sedikit minat untuk melakukan tes lebih lanjut, namun berkonsentrasi pada kendaraan pengantar nuklir generasi baru termasuk rudal peluncuran kapal selam Bulava, rudal mobile Topol-MR dan rudal balistik antarbenua Sarmat. Moratorium pengujian tidak resmi antara Amerika Serikat dan Rusia terus berlanjut-sampai saat ini.
Sumber: National Interest