Uji Nuklir Amerika Akibatkan 11.000 Kematian

Uji Nuklir Amerika Akibatkan 11.000 Kematian

Pada tahun 1967, sebagai bagian dari upaya sesat untuk menggunakan senjata nuklir demi tujuan damai, Amerika Serikat meledakkan sebuah perangkat nuklir di dekat Farmington, New Mexico. Project Gasbuggy adalah usaha awal untuk melakukan “fracking” nuklir, yang meledakkan sebuah nukleon seberat 20 kilo di kedalaman 4,227 kaki di bawah tanah. Uji ini  hanya untuk melihat apakah ledakan tersebut akan memecah batuan di sekitarnya dan mengekspos cadangan gas alam.

Percobaan ini tidak berhasil. Dua tes serupa, Rulison dan Rio Blanco, berlangsung di Colorado. Meskipun Rulison berhasil menemukan cadangan gas yang dapat digunakan, gas tersebut terkontaminasi radiasi, membuatnya tidak sesuai untuk penggunaan komersial.

Sejumlah uji coba nuklir dilakukan di Alaska, atau lebih khusus lagi pulau Aleutian di Amchitka. Tes pertama, pada bulan Oktober 1965, dirancang untuk menguji teknik deteksi nuklir dan menghasilkan 80 kiloton.

Tes kedua terjadi empat tahun kemudian, dan menghasilkan satu megaton, atau seribu kiloton. Uji ketiga dan terbesar, Cannikin, adalah tes hulu ledak rudal radikal Spartan dan menghasilkan kurang dari lima megaton.

Selama tahun-tahun awal pengujian nuklir, mengantisipasi  senjata nuklir yang akan digunakan di medan perang juga diuji. Selama tes Big Shot 1952, 1.700 tentara berlindung di parit yang berjarak hanya 7.000 meter dari ledakan 33 kiloton.

Setelah tes, pasukan melakukan serangan simulasi yang membawa mereka ke dalam jarak 160 meter dari ground zero. Mereka yang mengikuti tes kemudian mengalami risiko peningkatan leukemia, kanker prostat dan hidung.

Uji coba nuklir AS berhenti pada tahun 1992. Pada tahun 2002, Centers for Disease Control memperkirakan bahwa hampir setiap orang Amerika yang telah hidup sejak 1951 telah terpapar dampak nuklir, dan bahwa efek kumulatif dari semua pengujian nuklir oleh semua negara pada akhirnya dapat bertanggung jawab atas kematian 11.000  kematian di Amerika Serikat saja.

Amerika Serikat memang belajar banyak tentang bagaimana membangun senjata nuklir tetapi harganya sangat mahal dan tragis.

Lantas bagaimana dengan uji nuklir Uni Soviet? Akan kita bahas di tulisan selanjutnya

Sumber: National Interest