Secara kebetulan tahun 1997 Israel juga mendapatkan MiG-29 dari negara bekas Soviet yang meminjamkan kepada mereka. Israel meminjam tiga Fulcrum satu kursi selama beberapa minggu dari negara Eropa Timur yang dirahasiakan.
Mengingat bahwa MiG-29 adalah pesawat tempur paling canggih Rusia yang pernah diberikan kepada klien Arabnya – Irak dan kemudian Suriah – Israel tentu sangat ingin menguji dan mengevaluasi pesawat tersebut.
Pilot Israel yang menguji cukup terkesan dengan pesawat ini. Sangat berbeda dengan jet buatan Amerika yang biasa mereka gunakan.
Mereka melaporkan bahwa MiG-29 adalah pesawat yang sangat mudah untuk diterbangkan. Komputer memungkinkan pendaratan jika pilot mengalami kesulitan yang cukup krusial.
“Sistem seperti ini tidak ada di pesawat Barat yang mengandalkan pilot untuk menangani situasi secara mandiri,” tulis IAF Magazine.
Padahal kerap kali pilot mengahapi masalah ketika di kopkit seperti vertigo hebat yang menyerang karena berada di ketinggian dan ruang sempit.
Salah satu uji coba menyimpulkan bahwa Fulcrum “Memiliki kemampuan sama dan kadang-kadang melebihi F-15 dan F-16.
Pesawat ini sangat bermanuver, dan mesin yang memberikan bobot yang lebih tinggi untuk rasio dorong. Pilot kami harus berhati-hati dengan pesawat ini jika dalam pertempuran udara. Diterbangkan oleh seorang profesional terlatih, itu adalah lawan yang layak. ”
Baca juga: