Pencegat kecil, mungkin di sayap pesawat tak berawak, akan membuat pesawat besar aman dari ancaman udara ke udara.
Sebagaimana upaya Angkatan Laut Amerika untuk mengahdapi kekuatan seperti Rusia dan China, mereka menginginkan sebuah jet tempur kecil yang bertugas melindungi pesawat besar mereka.
Jet pencegat ini dimaksudkan untuk bertindak sebagai bodyguard dan mampu menembak jatuh rudal yang mengarah ke pesawat besar. Teknologi ini akan menjadi sistem pertahanan aktif pertama yang beroperasi di langit. Para pencegat akan dibawa oleh pesawat itu sendiri atau pengawal robot.
Angkatan Laut mengeluarkan Permintaan Informasi dari industri pertahanan pada 3 Mei. Menurut FlightGlobal, US Navy menyebut konsep ini sebagai ” Hard Kill Self-Protection Countermeasure System” atau HKSPCS.
HKSPCS akan terdiri dari pencegat yang dibawa dalam pod atau di internal pesawat yang akan diluncurkan untuk menembak jatuh rudal yang masuk.
Sistem ini akan dibawa oleh transport C-130 Hercules, P-8 Poseidon dan pesawat Angkatan Laut lainnya yang tidak akan memiliki peluang melawan rudal udara ke udara.
Meskipun pesawat ini biasanya beroperasi dengan aman di luar jangkauan pesawat musuh, kadang-kadang hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.
Amerika menyadari sangat membutuhkan dukungan besar seperti itu, Rusia dan China telah mengembangkan rudal jarak jauh untuk menargetkan mereka. Vympel R-37M RVV-BD, KS-172 Novator Rusia, dan PL-15 Cina semuanya dirancang untuk menjatuhkan pesawat musuh dari jarak jauh.
Sistem ini tidak akan menawarkan perlindungan sempurna. Bahkan jika itu berhasil, jet tempur musuh tetap bisa mendekati jarak tembak dan menembak pesawat yang lebih besar dengan meriamnya.
Sistem interceptor mencerminkan sistem perlindungan aktif yang digunakan untuk melindungi tank di medan perang modern.
Dalam kedua kasus, platform yang terlalu besar untuk mengambil tindakan mengelak dari misil justru akan menembak jatuh. Meskipun jet militer biasanya membawa flare untuk menupu peluru kendali radar dan mengalihkan perhatian misil yang dipandu inframerah, sistem perlindungan aktif akan memberikan lapisan perlindungan ekstra.
FlightGlobal mencatat pada bulan Januari 2016, USAF memberikan Raytheon sebuah kontrak senilai US$ 14 juta untuk meneliti dua senjata baru, termasuk miniature self-defense munition (MSDM).
“MSDM akan mendukung kemampuan senjata kecil untuk superioritas udara dengan memungkinkan pertahanan diri di dekat platform dan penetrasi ke lingkungan yang diperebutkan dengan sedikit atau tidak berdampak pada kapasitas muatan,” kata Pentagon dalam siaran persnya.