Pasukan Pertahanan Israel tetap waspada tinggi setelah mereka dilaporkan mendeteksi aktivitas tidak teratur pasukan Iran di Suriah.
CNN telah mengutip beberapa sumber intelijen Amerika yang mengatakan bahwa Iran diduga berada di ambang menyerang Israel, tetapi tidak jelas kapan serangan itu dapat dilakukan.
Perwakilan dari koalisi pimpinan Amerika yang memerangi ISIS di Suriah, menyatakan bahwa mereka tidak mengamati perubahan dalam perilaku pasukan yang didukung Iran yang beroperasi di wilayah Suriah.
“Kami melihat tidak ada perubahan. Kami memantau dengan seksama semua ancaman terhadap pasukan kami, dan seperti yang Anda tahu kami mempertahankan hak kami untuk membela diri jika kami perlu, tetapi kami tidak melihat perubahan,” kata Jenderal Mayor Jenderal Felix Gedne.
Pernyataan itu datang di tengah laporan bahwa Pasukan Pertahanan Israel berada dalam siaga tinggi untuk serangan setelah militer melihat “aktivitas tidak teratur pasukan Iran di Suriah.”
Tel Aviv juga dilaporkan menginstruksikan pemerintah lokal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel untuk membuka dan menyiapkan tempat penampungan.
Instruksi itu datang di tengah keputusan Amerika untuk menarik dari kesepakatan nuklir dan menerapkan sanksi ke Iran.
Dalam perkembangan terpisah, sebuah serangan dilaporkan telah menggempur sebuah pangkalan militer di Selatan Damaskus.
Sebelumnya, seorang sumber di Bandara Internasional Beirut mengatakan kepada Sputnik bahwa pesawat tempur Israel berada di wilayah udara Libanon pada saat yang diduga serangan terhadap Suriah. Militer Israel telah menolak untuk mengomentari laporan tentang dugaan keterlibatan mereka dalam serangan itu.
Tel Aviv mengklaim bahwa Iran diduga mengerahkan pasukan militernya ke Suriah yang rencananya akan digunakan untuk melawan Israel. Teheran membantah tuduhan tersebut, mengklaim bahwa mereka hanya mengirim penasehat militer ke Suriah.