Pesawat angkut militer berat terbesar di dunia yang masih dalam produksi melakukan misi udara pertama pekan ini dengan militer China.
Global Times mengutip juru bicara angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat, Shen Jinke, mengumumkan Selasa 8 Mei 2018, bahwa Y-20 China telah melakukan pelatihan dengan pasukan payung. Namun Shen Jinke tidak mengungkapkan kapan penerbangan pertama itu dilakukan.
Watch: China's #Y20 heavy transport aircraft conducts its first airborne and air delivery training, marking a leap in the air force's strategic delivery and long-distance airborne combat abilities pic.twitter.com/z0CyL1HRTT
— People's Daily, China (@PDChina) May 8, 2018
Namun pengumuman itu juga bertepatan dengan gambar dan video yang muncul di saluran media sosial yang menunjukkan pesawat besar tersebut.
“Kemampuan strategis Angkatan Udara China harus sejalan dengan kepentingan nasional yang terus meluas sehingga dapat melaksanakan berbagai misi militer,” kata juru bicara itu dikutip oleh kantor berita Xinhua.
Menurut Popular Mechanics, Y-20 sedikit mengungguli Ilyushin Il-76 Rusia sebagai pesawat angkut militer pengangkut berat terbesar yang secara aktif masih diproduksi. C-17 Amerika memang lebih besar dari Y-20 ketika kosong, tetapi jalur produksi untuk pesawat tersebut telah ditutup pada tahun 2015.
Pengenalan Y-20 membuat China menjadi kekuatan besar ketiga yang mampu merancang dan membangun pesawat transportasi raksasa.