Setelah Sekian Lama Menunggu, Ukraina Akhirnya Terima Javelin
Javelin

Setelah Sekian Lama Menunggu, Ukraina Akhirnya Terima Javelin

Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko telah mengkonfirmasi bahwa Ukraina menerima batch sistem rudal anti-tank Javelin buatan AS.

“Saya memiliki minat yang tinggi terkait pasokan sistem Javelin kepada kami. Saya hanya dapat mengkonfirmasi bahwa senjata yang telah kami nantikan begitu lama telah tiba di Ukraina. Dan telah memperkuat pengaruh kuat dari kemampuan tempur kami dan keamanan Euro-Atlantik, “tulisnya di akun Facebooknya pada hari Senin.

Menurut Poroshenko, Washington telah memenuhi kesepakatan dan menunjukkan kepemimpinan dan contoh penting. Dia sekali lagi mengatakan dia bergantung pada komitmen semua mitra Ukraina, terutama Kelompok Tujuh negara. Namun dia tidak mengatakan berapa banyak sistem Javelin yang dikirimkan.

Sebelumnya dilaporkan Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE / RL) Amerika Serikat telah mengkonfirmasi akan mengirimkan, sistem rudal antitank Javelin ke Ukraina. Langkah yang pasti disambut gembira Kiev ini hampir hampir pasti akan membuat marah Moskow.

“Mereka [senjata] telah dikirimkan,” kata pejabat Departemen Luar Negeri Amerika pada 30 April menanggapi pertannyaan tentang penyerahan Javelins.

Pengiriman bantuan senjata mematikan ini akan memperdalam keterlibatan Amerika dalam konflik yang mendidih dan menandai setidaknya kemenangan simbolis untuk Ukraina dalam upaya mempertahankan dukungan Barat dalam konflik yang sedang berlangsung.

Setelah berbulan-bulan perdebatan panas di Washington dan  keengganan dari Presiden Amerika Donald Trump, Gedung Putih dikatakan telah menyetujui penjualan Javelin pada bulan Desember.

Pengumuman itu memicu kecaman keras dari Moskow. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menuduh Amerika Serikat telah “mengobarkan perang.”

Dua sumber (satu di Ukraina dan yang lainnya di Amerika Serikat ) yang ingin tetap anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang hal itu  mengkonfirmasi pengiriman Javelin ke RFE / RL menjelang pengumuman Departemen Luar Negeri.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah melobi keras  Barat untuk bisa mengirim lebih banyak senjata kepada mereka. Selama ini Amerika dan sekutu Eropa sebatas memberi bantuan senjata tidak mematikan

Paket bantuan militer Amerika senilai US$ 47 juta disetujui tahun lalu dan dikonfirmasikan pada bulan Maret dengan 210 rudal antitank Javelin dan 37 peluncur Javelin, dua di antaranya adalah suku cadang, untuk Keiv.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan pada bulan Desember bahwa bantuan militer Amerika ke Ukraina dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan negara itu mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya, dan untuk mencegah agresi lebih lanjut.

Kiev dan pemerintah Barat mengatakan Moskow telah mempersenjatai dan mengoordinasikan separatis Ukraina serta menyediakan pejuang Rusia untuk membantu merebut kendali atas wilayah yang berbatasan dengan Rusia sejak Moskow merebut Crimea dari Ukraina pada Maret 2014.

Pengiriman Javelins kemungkinan akan memacu tanggapan dari Moskow, yang menolak tuduhan keterlibatan mereka terkait konflik Ukraina meskipun ada banyak bukti tentang gerakan senjata dan serangan artileri lintas-batas.

Menanggapi pengiriman rudal yang disetujui ke Kiev pada bulan Desember, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, mempersenjatai Ukraina akan semakin mengobarkan ketegangan antara Moskow dan Washington dan mendorong Ukraina “menuju keputusan militer baru yang sembrono.”

Sejak 2015, Amerika telah menyediakan Ukraina dengan US$ 750 juta dalam bentuk bantuan tidak mematikan, termasuk Humvee, peralatan penglihatan malam, dan sistem radar jarak dekat.